Kartika Putri Tantang Capres Ngaji, Netizen: Ini Bukan Pemilihan Kepala Pondok Pesantren
- Instagram @kartikaputriworld
Jakarta – Artis Kartika Putri ternyata turut memperhatikan perkembangan debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024. Namun, sebagai seorang Muslim, Kartika Putri tidak hanya puas dengan pertarungan argumen dari para pasangan calon (paslon). Kartika mengatakan juga ingin melihat ketiga capres mengaji.
Namun, pernyataannya tentang ingin mendengar para calon pemimpin negara mengaji dan membaca Al-Quran menuai pro kontra dari netizen di media sosial. Bahkan, ada netizen yang menyatakan bahwa mereka bukan sedang mencari pemimpin pondok pesantren, melainkan pemimpin negara. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Menurut Kartika Putri, mendengar suara merdu ketika mengaji adalah salah satu kriteria yang akan mempengaruhi pilihannya. Dalam pandangannya, seseorang yang dapat mengaji dengan baik menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki kebiasaan membaca Alquran.
"Jujur aku kepengin sebenarnya ngedengar capres-capres pada ngaji. Yang suaranya merdu, itu yang kita pilih," ucap Kartika Putri yang dikutip dari Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Selasa, 23 Januari 2024.
Lebih lanjut, dalam pandangan Kartika, menjadi pemimpin tidak hanya tentang kebijakan politik, tetapi juga melibatkan dimensi spiritual dan moral. Ia berpendapat bahwa seorang pemimpin yang mampu membaca Alquran dengan baik akan memiliki sifat-sifat yang diinginkan, seperti bijaksana, amanah, dan peduli pada rakyat.
"Karena, pasti udah biasa baca Alquran. Orang yang udah biasa baca Alquran InsyaAllah bijaksana, amanah, hatinya lembut nggak keras, memikirkan rakyat, takut sama Allah melakukan hal-hal dzolim, dijaga sama Allah," lanjut Kartika Putri.
Komentar Netizen
Sontak saja, pernyataan Kartika langsung menarik perhatian netizen. Banyak dari mereka yang memberikan berbagai tanggapan melalui kolom komentar unggahan dari akun tersebut.
“Mohon maaf ini pemilihan presiden bukan pemilihan kepala pondok pesantren.”
“Kalau urusan politik jangan bawa bawa agama mbiaaak, ini urusan duniawi, urusan akhirat urus sendiri noh. Situ kadang kelakuan masih suka bikin onar kok.”
“emang pinter ngaji harus di publis, beribadah harus di publis? mau cari pemimpin negara apa guru ngaji?”
“Tapi ga salah juga si, wajar sebener nya sebagai pemimpin negara muslim dg populasi terbesar di dunia.”
“Dikira kontes DAI kali ah.”