Reaksi Nyeleneh Andre Taulany Kena Somasi Dilarang Nyanyikan Lagu Mungkinkah
- Instagram.com
JAKARTA – Grup band Stinky dan Andre Taulany baru-baru ini mendapat somasi dari mantan gitaris Stinky, Ndhank Surahman Hartono. Ia melayangkan somasi yang meminta Andre dan band Stinky tidak lagi membawakan lagu-lagu ciptaannya.Â
Seperti diketahui, ada dua lagu Stinky yang sangat populer dan sering dibawakan atau dinyanyikan oleh Andre maupun band Stinky. Dua lagu tersebut merupakan ciptaan Ndhank, berjudul Mungkinkah dan Jangan Tutup Dirimu.Â
Mengetahui Ndhank melarang Andre dan band Stinky menyanyikan dua lagu populer tersebut, lewat akun instagram miliknya, Andre seolah memberikan reaksinya.
Bukan lewat kata-kata, Andre justru memperlihatkan aksinya, memperagakan bermain piano dengan backsound lagu Mungkinkah yang dinyanyikan oleh band Stinky.Â
Namun, yang jadi sorotan, Andre justru memainkan piano dengan kondisi tertutup, tanpa bernyanyi. Di akhir video, dia seolah meminta maaf.
Captionnya pun tertulis, "Wooyyyy salah wooyy buka dulu tutup nyaaa .."
Melihat postingan reel Andre Taulany, warganet mengaku paham apa maksud dari postingan Andre tersebut.Â
"Bisa ae bang."Â
"Kok baru sekarang somasinya,, apa karena sekarang pak Haji udh kaya yaakk."
"Pemutar musik klassiknya keren bingiit Pak hajiiii."
"Dia gak nyanyi, dia dengerin musik mp3."
"Lain kali pencipta lagu nyanyiin aja sendiri. Kalo laku dan bisa. Sok."
"Inih mah ngejek namanya."
"gua paham banget. Sehat trus om andre dri gua yg dulu fans nya stinky."
Seperti diketahui, lewat unggahan di akun Instagramnya, Ndank Surahman Hartono sempat menyampaikan pesan terbuka kepada Andre Taulany dan band Stinky agar tak membawakan lagu-lagu ciptaannya lagi di atas panggung.
"Selamat sore saya Ndhank Surahman Hartono hari ini tanggal 30 Desember 2023 saya membuat video pelarangan terbuka atau somasi untuk diketahui banyak pihak bahwa mulai hari ini saya melarang keras Stinky dan Andre Taulany membawakan lagu karya saya seperti 'Mungkinkah', 'Jangan Tutup Dirimu' dan lain-lain", ujar Ndhank, dikutip Senin 1 Januari 2024.