Saham YG Entertainment Merosot Setelah BLACKPINK Tak Perpanjang Kontrak Individu
- Instagram @blackpinkofficial
Korea Selatan – YG Entertainment, perusahaan hiburan terkemuka di Korea Selatan, menghadapi penurunan harga saham yang signifikan. Harga sahamnya kini berada di angka 47,650 KRW atau Rp566 ribu, mengalami penurunan sebesar 6.39% dibandingkan dengan hari sebelumnya.Â
Penyebab harga sahamnya turun diketahui karena kegagalan perundingan kontrak dengan keempat anggota BLACKPINK yakni Jennie, Lisa, Rose, dan Jisoo terkait kegiatan individu mereka, seperti dilansir dari KBIZoom. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.Â
Sejak kepergian seluruh anggota BLACKPINK dari YG Entertainment, nilai saham perusahaan terus menurun. Meskipun YG mengumumkan perpanjangan kontrak untuk kegiatan grup BLACKPINK, kegagalan dalam mempertahankan kontrak individu menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan perusahaan.
Jennie BLACKPINK bahkan telah mendirikan agensinya sendiri, yang menandakan perubahan fokus ke kegiatan individu. Hal ini menjadi tantangan bagi YG Entertainment, karena perusahaan kehilangan tidak hanya BLACKPINK tetapi juga menghadapi kepergian G-Dragon dari BIGBANG, yang semakin memperburuk situasinya.
Beberapa hari sebelum pengumuman tersebut diumumkan, Jennie BLACKPINK secara pribadi mengonfirmasi bahwa ia telah meluncurkan label barunya yang diberi nama OA (ODD ATELIER) untuk kegiatan solo di luar BLACKPINK.
Pada tanggal 24 Desember, Jennie secara pribadi mengkonfirmasi laporan bahwa ia telah meluncurkan label baru yang bernama OA. Dengan memposting logo perusahaan barunya dan beberapa foto profil ke Instagram.Â
Para ahli finansial menyesuaikan target harga saham YG dari 100,000 KRW atau sekitar Rp 1 jutaan menjadi 70,000 KRW atau sekitar Rp800 ribuan, dan merekomendasikan sikap 'beli'. Mereka menyoroti dampak kegagalan kontrak individu anggota BLACKPINK yang dapat menimbulkan kesenjangan pendapatan bagi perusahaan.
Pergeseran ini menciptakan ketergantungan YG Entertainment pada kesuksesan grup rookie BABYMONSTER sebagai kunci kinerja sahamnya di masa depan. Sementara itu, anggota BLACKPINK lainnya, seperti Jisoo, mengambil langkah ke jalur solo dengan bergabung dalam manajemen keluarga, menunjukkan dinamika perubahan di industri hiburan K-pop.
Dengan kepergian BLACKPINK dan perubahan fokus kegiatan, YG Entertainment menghadapi tantangan besar. Ini menciptakan masa depan yang tidak pasti bagi perusahaan dan mengubah lanskap industri hiburan Korea Selatan.