Cerita Habib Jafar Tak Menangis Lihat Kabah Pertama Kali,Kenapa?
- Instagram: husein_hadar
JAKARTA –Pendakwah kenamaan Habib Jafar selalu menarik perhatian pengguna media sosial. Gaya dakwahnya yang dinilai tidak kaku dan dapat masuk ke generasi muda membuatnya menjadi pendakwah yang diidolakan generasi muda.
Belum lagi konten Habib Jafar dengan Onadio Leonardo selama bulan puasa di channel YouTube berhasil mengundang gelak tawa. Cara unik Habib Jafar dalam menyiarkan dakwah dengan saling menghargai perbedaan membuat kehadirannya selalu dinanti-nantikan.
Terbaru, Habib Jafar sempat menjadi bintang tamu dalam podcast yang dipandu oleh komika Praz Teguh. Salah satu bagian yang menarik dalam podcast tersebut adalah cerita Habib Jafar saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah suci, Mekkah.
Habib Jafar.
- Instagram @husein_hadar
Hal ini bermula saat Praz Teguh mengungkap dirinya yang akan berangkat umrah di tahun 2024 mendatang kepada Habib Jafar. Saat itu, Habib Jafar langsung teringat bagaimana perasaannya melihat Ka'bah untuk pertama kalinya.
"Gue dulu kan lihat Ka’bah di sajadah sama di oleh-oleh haji. Dan bayangin lu lihat langsung. Itu salah satu yang paling deep. Sampai ngeliat Ka’bah itu ada pahalanya tersendiri, ada 20 keberkahan ngeliat doang. Kalau ngiterin 60. Kalau salat di depan Ka’bah 40," kata Habib Jafar dikutip dari tayangan YouTube Has Creatif.
Diceritakannya lebih lanjut, dia mengungkap saat pertama kali melihat Ka'bah untuk pertama kalinya. Diakuinya saat itu dia tidak menangis, hal ini disadarinya karena sejak awal Habib Jafar sudah berekspektasi akan menangis. Namun lantaran egonya yang berpikir seperti itu, ternyata saat melihat Ka'bah dirinya tak menangis. Hal ini diakuinya adalah hal yang salah.
"Tapi emang Praz. Nanti lo dari eskalator turun langsung keliatan Ka'bahnya. Gue pertama kali itu (ngeliat Ka'bah) enggak nangis. Itu salahnya gue (udah niat mau nangis). Jadi yang menguasai itu egonya. Kalau enggak nangis berarti gue enggak baik," kata dia.
Lebih lanjut diungkap Habib Jafar, di hari-hari berikutnya ternyata air mata tak keluar ketika melihat pusat kiblat umat muslim di seluruh dunia tersebut.
"Hari kedua, ketika gue udah 'yaudahlah gue apa adanya'. Gue udah enggak punnya ego apalgai, gue duduk. Gue ngeliat Ka'bah tetap enggak nangis," ungkapnya.
