5 Fakta Nanie Darham Meninggal Dunia Usai Jadi Korban Malpraktik Operasi Sedot Lemak
- Ist
Jakarta – Beberapa waktu lalu, publik sempat dihebohkan dengan kabar meninggalnya seorang pemain film Air Terjun Pengantin, Nanie Darham. Sebab, sosok artis yang sudah lama vakum dari dunia hiburan itu tiba-tiba dikabarkan sudah meninggal dunia.Â
Nanie Darham diduga menjadi korban malpraktik saat menjalankan sedot lemak di sebuah klinik yang berada di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Sejak kematian itu, banyak fakta yang diungkapkan oleh kuasa hukum keluarga Nanie Darham, Hartono Tanuwidjaja.Â
Baru Melahirkan
Menurut kuasa hukum keluarga, Nanie Darham baru saja melahirkan dua bulan sebelum menjalani sedot lemak. Nanie Darham juga belum diperbolehkan untuk melakukan tindakan operasi apapun pasca melahirkan sang anak.Â
"Dokter Diana sebagai dokter dia di Rumah Sakit Brawijaya menyatakan bahwa kalau korban Nani hendak mempunya rencana operasi sedot lemak liposuction mnimal dilakukan enam bulan pasca oeprasi melahirkan itu saran dari dokter kandungan," kata Hartono Tanuwidjaja.
Boleh Operasi Usai 6 Bulan Melahirkan
Hartono mengatakan bahwa sebenarnya korban baru bisa melaksanakan operasi sedot lemak usai enam bulan melahirkan. Hal ini diungkapkan oleh dokter kandungan pribadi Nanie Darham. Ia juga sempat berkonsultasi dengan sejumlah dokter sebelum operasi.Â
"Jadi saat ini kami mendapat fakta bahwa yang bersangkutan sebelum melakukan sedot lemak di tanggal 21 Oktober, telah melakukan konsultasi di tanggal 6 Oktober," ujar Kompol Hendrikus Yossi di Polres Metro Jakarta Selatan.Â
Biaya Operasi Sedot Lemak
Usai melakukan konsultasi ke dua klinik berbeda di Cipete, salah satu dokter menyatakan sanggup melakukan operasi sedot lemak. Setelah itu, ia tertarik untuk melakukan operasi sedot lemak, Nanie juga memberikan DP sebesar Rp10 juta.Â
Pada awalnya, ia mengeluarkan biaya operasi sedot lemak tersebut dengan total sebesar Rp200 juta. Tapi, dokter menawarkan tambahan operasi untuk pinggang dan bokong. Alhasil, biaya operasi Nanie Darham bertambah menjadi Rp300 juta.Â
Kondisi Tak Stabil
Beberapa waktu usai melakukan operasi tersebut, kondisi Nanie mulai tidak stabil dan bahkan drop. Nanie langsung dilarikan ke Rumah Sakit dr Suyoto. Setelah itu, pihak klinik sempat menghubungi suami Nanie untuk datang ke rumah sakit tersebut.Â
"Jam 15: 40 pada 21 Oktober itu staf klinik menghubungi saksi pendamping Erica yang mendampingi Nanie ke klinik untuk operasi minta nomer telepon suami Nanie karena Nanie dalam kondisi tidak stabil. Kemudian Erika memberikan nomor suami Nanie. Jam 17:49 suami Nanie mendapatkan telpon diminta untuk menyusul ke rumah sakit," kata Hartono.
Melapor ke Pihak Berwajib
Setelah dilarikan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Dr. Suyoto, sang suami mendengar sang istri meninggal dunia. Dokter menyebut bahwa Nanie Darham meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit tersebut. Pihak keluarga pun mengambil langkah hukum.Â
Polisi pun tengah melakukan penyelidikan atas tindak lanjut laporan keluarga Nanie Darham terkait dengan dugaan malpraktik dari klinik tersebut. Bukan tanpa alasan, keluarga merasa ada kejanggalan atas meninggalnya Nanie Darham.Â