Cerita Bang Onim WNI yang Tinggal di Palestina Lolos dari Serangan Israel

Bang Onim, WNI yang lolos dari serangan Israel
Sumber :
  • Need A Talk

Jakarta – Abdillah Onim atau yang dikenal dengan Bang Onim merupakan warga negara Indonesia yang telah lama menetap di Palestina atau sekitar 13 tahun lebih. Karena terjadi bentrokan antara Israel dan Palestina, ia pun dan keluarga di pulangkan ke Indonesia.

Iran: Wanita dan Anak Peremuan di Gaza Hadapi Kekerasan yang Belum Terjadi Sebelumnya

Dikabarkan jika Bang Onim dan keluarga tiba di Indonesia pada Senin, 6 November 2023 sore menggunakan penerbangan Emirates dari Kairo, Mesir.

Baru-baru ini ia menceritakan soal keluarganya yang berhasil lolos dari serangan Israel. Hal itu diungkapkan olehnya saat hadir di podcast Atta Halilintar, yakni Need A Talk.

Iran Bersiap Serang Balik Israel, Kata Penasihat Senior Ali Khamenei

Bang Onim, WNI yang lolos dari serangan Israel

Photo :
  • YouTube Need A Talk

Dia mengaku bahwa keberadaannya saat ini yang sudah berada di Indonesia tidak disangka olehnya. Sebab, perang Israel-Hamas di Gaza sangat memanas hingga saat ini.

Perayaan Natal di Palestina Akan Dibatasi karena Serangan Israel di Gaza

“Sebenarnya istri saya, ibu Raja, anak-anak, sampai tiba di sini itu sebenarnya belum percaya bisa hadir di Indonesia dalam situasi gempuran, peperangan yang saat ini ganasnya peperangan di Gaza,” ujarnya dikutip Rabu, 15 November 2023. 

Ia mengaku jika proses evakuasi terhadap keluarga berlangsung selama 20 hari. Bahkan selama itu ia tidak bisa keluar rumah karena situasi yang mencekam.

“Jadi proses evakuasi bukan tiga hari saja, tapi proses evakuasi itu 20 hari. 80 persennya kami tidak bisa keluar dari rumah karena di bombardir sana sini,” jelasnya.

Selama proses evakuasi, ia selalu berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Pihak dari Kementerian Luar Negeri selalu bertanya soal kondisi di sana apakah bisa keluar dari Gaza atau tidak.

Pada hari ketiga, memang keluarga Bang Onim berhasil keluar, namun di tengah jalan sudah ada pemboman lagi. Akhirnya mereka memilih untuk mundur.

Keluarga Abdillah Onim (pertama kiri) berhasil dievakuasi dari Jalur Gaza

Photo :
  • ANTARA/HO-Kemlu RI

Kemudian di hari evakuasi terakhir, Bang Onim berembuk dengan istri dan anak-anaknya. Ketika bertanya kepada sang istri, ia pun menjawab dan berserah diri kepada Allah. Kata istrinya, ada dua kemungkinan yang terjadi, antara lolos ke perbatasan atau meninggal di perjalanan.

“Aku yakin kita minta kepada Allah SWT. Dan tapi ada dua pilihan ya, lolos ke perbatasan atau meninggal dunia, surga. Itu keputusan yang harus diambil dalam situasi pemboman sana-sini,” kata Bang Onim.

Bang Onim bercerita, ketika ia keluar menuju perbatasan, ada warga sipil yang mengikutinya. Sebab, warga sipil tersebut tahu bahwa Bang Onim akan keluar dari Gaza. Sekitar 10 menit perjalanan, tiba-tiba pihak Israel muncul.

“Sepanjang jalan itu ternyata benar-benar terakhir evakuasi itu kan saya keluar, ada warga Gaza yang melihat Bang Onim keluar, dan mereka ikut di belakang. Ada sekitar 8 sampai 10 kendaraan warga sipil. Saya tidak mengajak mereka, tapi mereka tahu Bang Onim mau keluar. Begitu keluar, sekitar 10 menit dekat pantai tiba-tiba sudah muncul pihak Israel, ditembak,” pungkasnya.

Kata Bang Onim, warga sipil yang membuntuti dari belakang kendarannya tewas semua karena ditembak Israel.

“Saya lihat ke belakang 8 kendaraan itu hangus sudah meninggal semua. Ditembak mati di belakang Bang Onim. Dan kendaraan Bang Onim pun ditembak,” tandasnya. 

Melihat situasi mencekam, keluarganya di dalam mobil menunduk sambil berdzikir. Kemudian Bang Onim berkata ke sopirnya untuk terus tancap gas.

“Makanya semua, kami menunduk semuanya sambil berdzikir dan bertawakal kepada Allah SWT, saya bilang ke sopir, tancap gas dan siapun ditabrak untuk menyelamatkan diri kami,” ungkap Bang Onim. 

Dalam pikirannya, sepanjang jalan ada tank Merkava Israel. Jika ada, mereka akan ditembak. namun beruntungnya, selama perjalanan tank tersebut jauh dari jalan yang mereka lalui.

“Dalam pikiran saya, di depan saya ini pasti ada tank merkavanya Israel. Kalau ada kan langsung ditembak sama tank dan selesai disitu. Alhamdulillah selama perjalanan itu tanknya jauh dari tempat jalan yang kami lalui tersebut,” terang Bang Onim.

Sepanjang jalan yang ia lewati, banyak jenazah yang tergeletak di kanan dan kiri. Ada juga yang meminta bantuan, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.

“Dan jalan yang kami lalui tadi kiri-kanan jasad meninggal, anak-anak, kendaraan hangus. Terus juga ada gerobak itu kuda, kudanya mati. Banyak jenazah yang kami lewati di situ,” bebernya.

“Ada yang teriak ‘tolong’ kami tidak bisa ngapa-ngapain karena kan ditembak dari Angkatan Laut juga ditembak, dari sniper juga ditembak, dan kami juga bisanya Cuma menunduk doing kayak gitu,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya