Ingat Perjuangan Adjie Massaid, Angelina Sondakh Tak Kuasa Tahan Air Mata

Angelina Sondakh
Sumber :
  • IG @angelinasondakh09

JAKARTA – Air mata Angelina Sondakh, yang akrab disapa Angie, tidak dapat dibendung saat ia mengenang almarhum suaminya, Adjie Massaid. Dalam sebuah wawancara yang emosional dengan salah satu program yang ditayangkan pada Senin, 6 November 2923, Angie membagikan kisah cinta mereka yang penuh perjuangan hingga Adjie meninggal pada 5 Februari 2011.

Beri Uang Segepok, Cara Ahmad Dhani Tenangkan Anak yang Menangis

Mengisahkan detik-detik perjalanan cintanya, Angelina menceritakan bagaimana Adjie berupaya mendapatkan restu dari ayahnya. Scroll lebih lanjut ya.

“Bolak-balik dari tawarannya enggak boleh (nikah), mas Adjie nawar lagi, enggak boleh. Terakhir ayahku hanya bilang 'boleh asalkan beda agama,' kata mas Adjie, enggak, harus sama," tutur Angie dengan suara yang bergetar.

Haru, Gus Miftah Menangis saat Lepas Sunhaji Penjual Es Teh Pergi Umrah

Kisah itu adalah bagian dari perjuangan panjang Adjie Massaid selama enam tahun untuk memenangkan hati dan restu untuk pernikahannya dengan Angie. Upaya Adjie yang gigih akhirnya membuahkan hasil, mereka pun resmi menikah pada tahun 2009. Namun, kebahagiaan mereka sebagai pasangan baru dan orang tua dari buah hati yang baru lahir tak bertahan lama. Adjie Massaid yang telah menjadi bagian dari kehidupan Angelina Sondakh, harus meninggalkan dunia ini.

Pendidikan sebagai Perlawanan: Inspirasi Tan Malaka bagi Generasi Muda

Ketika membahas lagu yang diciptakannya sebagai penghormatan untuk Adjie, Angie tidak dapat lagi menahan kesedihannya.

"Karena setelah mas Adjie pergi, aku hancur banget sebenarnya," ungkapnya.

Kehilangan itu bertambah berat dengan situasi pribadi yang dihadapinya, termasuk masalah hukum yang mengharuskannya menghabiskan waktu di penjara.

Dalam ucapannya yang penuh dengan kenangan dan rasa kehilangan, Angie mengungkapkan bagaimana semangat Adjie terus memberinya kekuatan.

Angelina Sondakh

Photo :
  • IG @angelinasondakh09

 "Kadang-kadang aku berharap mas Adjie bisa sama-sama aku, karena mas Adjie bersama aku ketika mengambil keputusan-keputusan penting," ujar Angie.

Meski menghadapi cobaan yang bertubi-tubi, Angie menemukan kekuatan dalam kenangan dan semangat yang ditinggalkan Adjie. Ia merasa seolah-olah Adjie masih berada di sisinya, mendukung dan memberi kekuatan.

"Jadi aku kuat, karena aku tahu mas Adjie walaupun enggak ada, dia ada (di sisiku). Habis tahajud aku selalu dapat kekuatan dari situ," kata Angie.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya