Gus Miftah: Dukung Israel Artinya Pro Penjajahan

Gus Miftah
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Salah satu pendakwah ternama, Gus Miftah ikut buka suara terkait konflik Palestina dan Israel. Perseteruan tersebut buka dilandaskan asas agama.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

"Saya sampai hari ini bersikukuh mengatakan bahwa yang terjadi di Gaza itu bukan perang agama, tapi penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina dalam rangka mencaplok wilayahnya Palestina," ungkap Gus Miftah, dilansir Intip Seleb, Senin 30 Oktober 2023.

VIVA Militer: Pemakaman anak-anak Palestina korban serangan militer Israel

Photo :
  • timesofisrael.com
Menag Nasaruddin Umar: Seribu Hektar di PIK Tak Ada Suara Azan

Selain itu juga, Gus Miftah menceritakan bahwa dirinya memiliki kenalan yang menjadi relawan di Palestina. Di sana tidak hanya umat muslim yang menjadi korban, umat non muslim pun terkena dampak perseteruan antara Palestina dan Israel.

"Kenapa saya katakan bukan perang agama, karena yang jadi korban di Gaza itu tidak hanya umat Islam, tapi ada juga teman-temen kita dari Nasrani," tutur pendakwah berusia 42 tahun itu.

Kondisi Gaza Makin Memprihatinkan, Gerakan Cinta dan Peluk Palestina Digaungkan

"Saya dapat banyak kiriman video dari relawan Indonesia yang ada di sana, Bang Onin, itu memberikan video kepada saya, gereja dibom. Puluhan jemaat meninggal dunia dan sebagainya sehingga ini tragedi kemanusiaan, bukan perang agama," lanjutnya.

Gus Miftah meminta untuk orang Indonesia mestinya membela Palestina, ia juga menginginkan negara itu bebas dari penjajahan dan segera merdeka.

"Sehingga kemudian, kalau kita membela Palestina, iya toh Palestina harus merdeka, tapi isinya bukan isu agama. Bahwa Palestina harus merdeka dan penjajahan diatas bumi diatas dunia harus dihapuskan karena itu amanat Undang-undang Dasar 1945," tutur Gus Miftah.

Potret Pemakaman Warga Kristen Palestina usai Gereja Dibom Israel,

Photo :
  • Twitter

Ia juga memaparkan lebih lanjut, bahwa dirinya merasa aneh dengan orang-orang yang menyatakan dukungan kepada Israel. Hal tersebut sama dengan bisa dikatakan setuju dengan sistem penjajahan.

"Sehingga saya pikir, kok hari ini kita masih ada yang membela Israel? Ini berarti dia pro penjajah bagi saya. Hari ini kalau ada orang Indonesia pro Israel, bagi saya pro penjajah. Karena sekali lagi ini bukan isu agama," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya