Gus Miftah: Perang Palestina-Israel Bukan Isu Agama, Tapi Lebih dari Penjajahan
- Tangkapan Layar: YouTube
Jakarta – Gus Miftah selama ini dikenal oleh publik sebagai seorang ulama yang dekat dengan para artis Indonesia dan bahkan berhasil membuat mereka mualaf. Selain itu, ia juga menjadi pimpinan salah satu lembaga pendidikan Islam yaitu Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.
Menjadi salah seorang petinggi Pondok Pesantren, Gus Miftah tentu saja tidak tinggal diam melihat peperangan yang saat ini terjadi di Palestina dan Israel. Namun demikian, Gus Miftah menilai bahwa perseteruan kedua negara ini bukan atas dasar agama, tapi penjajahan.
“Yang terjadi di Israel dan Palestina itu bukan perang agama, di Gaza yang dibom sama Israel itu tidak hanya orang Israel, orang Kristen banyak. ” kata Gus Miftah dilansir dari kanal YouTube Denny Sumargo pada Senin, 30 Oktober 2023.
“Saya punya teman di sana namanya bang Onim, relawan Indonesia yang tinggal di Gaza. Dia nyamperin orang-orang gereja Israel, kena juga, dia nolong juga, ngasih makan juga. Maka saya katakan yang di Gaza itu bukan perang agama, tapi lebih dari penjajahan,” ungkapnya.
Gus Miftah menilai bahwa Israel tidak memiliki wilayah atau tanah kelahiran sehingga mereka menduduki Palestina untuk dijadikan sebagai tempat kelahirannya. Mereka ingin menguasai tanah Palestina sepenuhnya sehingga terus menyerang membabi buta.
“Kan Israel gak punya wilayah, dia pengen menguasai tanah Palestina. Jadi, yang terjadi di sana itu penjajahan bukan perang agama. Dan Masjidil Aqsa itu adalah tempat suci dan punya sejarah bagi umat Islam,” jelas Gus Miftah.
Denny Sumargo kemudian bertanya mengenai kemungkinan Masjidil Aqsa dikuasai oleh pihak Yahudi yang selama ini telah menyerang Yerusalem. Gus Miftah menjelaskan bahwa umat Islam sangat tidak mau kehilangan aset bersejarah tersebut.
“Kalau Israel menguasai Masjidil Aqsa berarti umat Islam kehilangan aset tempat ibadah sucinya. Mana ada orang Islam mau kehilangan, katakanlah Masjidil Haram Mekah? Padahal Masjidil Aqsa itu salah satu tempat suci umat Islam karena peristiwa Isra Mi’raj berangkat dari Masjidil Aqsa,” jelasnya.
Gus Miftah menegaskan bahwa yang terjadi saat ini bukanlah perang agama, melainkan penjajahan. Maka dari itu, ia menyerukan supaya perang tersebut segera dihentikan karena merupakan tragedi kemanusiaan dan yang menjadi korban bukan hanya umat Islam.
Denny Sumargo kemudian bertanya soal kehadiran kiamat apabila perang Palestina dan Israel selesai. Gus Miftah kemudian menegaskan bahwa hal tersebut salah penafsiran karena sebenarnya Israel tidak akan berhenti menjajah Palestina jika ajaran mereka tidak diikuti.
“Kalau itu saya kurang mengerti, tapi yang jelas begini, orang-orang Yahudi itu tidak akan pernah berhenti sampai kita mengikuti ajaran mereka. Orang-orang itu tidak akan pernah berhenti bermusuhan sampai kita mengikuti mereka. Mereka tidak akan pernah ridho,” paparnya.