Bella Hadid Cerita Ketika Sang Ayah Diusir dari Palestina oleh Israel

Gigi Hadid, Bella Hadid dan keluarga mereka
Sumber :
  • Instagram @bellahadid

Palestina – Belakangan ini supermodel berdarah Palestina, Bella Hadid tak henti-hentinya membela Palestina yang masih dalam serangan Israel. Ia pun memberikan dukungan kepada masyarakat yang masih berada di Jalur Gaza untuk bisa melawan serangan brutal dari tentara Israel.

Pelapor PBB Sebut Klaim Netanyahu Kebal atas Perintah ICC "Tak Berdasar"

Melalui akun Instagram pribadinya, Bella Hadid membagikan cerita dan keresahan yang dirasakan selama dua minggu belakangan. Ia sadar bahwa perhatian dunia saat ini sebetulnya tengah tertuju pada konflik kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina. 

"Maafkan aku aku atas sikap diamku. Aku masih belum bisa mengungkap kata-kata yang tepat terhadap masalah yang sangat pelik dan mengerikan selama dua minggu terakhir, minggu yang membuat perhatian dunia kembali kepada situasi yang telah merenggut nyawa orang tak berdosa," buka Bella Hadid.

Menteri Israel Ingin Bangun Permukiman Yahudi di Jalur Gaza

Gigi Hadid, Bella Hadid dan keluarga mereka

Photo :
  • Instagram @bellahadid

"(Konflik ini) berdampak pada banyak keluarga selama beberapa dekade. Aku mendapat ratusan ancaman pembunuhan setiap hari, nomor ponselku dibocorkan, dan keluargaku merasa dalam bahaya. Namun aku tak mau lagi dibungkam," lanjutnya.

Lebanon Tuduh Israel Langgar Gencatan Senjata, Termasuk Pelanggaran Wilayah Udara

Bella Hadid mengaku sangat sedih dan berduka melihat penderitaan kemanusiaan yang sampai saat ini masih dirasakan oleh Palestina. Ia juga mengungkap bahwa ribuan orang di sana termasuk anak-anak, orang tua, dan teman-teman mereka merasa kehilangan. 

"Hatiku berdarah karena rasa sakit dan trauma yang kusaksikan, juga trauma (yang diwariskan dari) generasi ke generasi di darah Palestina-ku,” ungkap Bella Hadid.

“Aku berduka dengan semua ibu yang kehilangan anaknya, dan anak-anak yang mesti menangis sendirian, semua ayah, saudara, saudari, paman, bibi, teman yang sudah tiada, yang tak akan lagi berjalan di muka bumi ini," tulis Bella.

Selain mengungkapkan kesedihan yang dialami oleh warga Palestina, dalam unggahan tersebut ia juga bercerita soal pengalaman sang ayah Mohamed Hadid yang sempat diusir dari Palestina oleh Israel. Ia menilai bahwa keluarganya menyaksikan 75 tahun kekerasan di sana. 

Bella Hadid

Photo :
  • Istimewa

"Ayah saya lahir di Nazareth pada tahun Nakba (pengusiran 750 warga Palestina pada 1948). Sembilan hari setelah lahir, ayah dan keluarganya diusir dari tanah kelahiran mereka di Palestina,” cerita Bella Hadid. 

Keluarga saya menyaksikan 75 tahun kekerasan terhadap rakyat Palestina, terutama invasi pemukim brutal yang mengakibatkan penghancuran komunitas-komunitas, pembunuhan dengan kejam, dan pengusiran paksa keluarga-keluarga dari rumah mereka," tambahnya.

Ia berharap bahwa orang-orang yang berada dalam konflik kemanusiaan tersebut bisa mendapatkan akses untuk menerima bantuan makanan, minuman, sampai obat-obatan. Ia mendukung kemanusiaan dan perdamaian karena hak semua orang. 

"Ada krisis kemanusiaan genting di Gaza yang harus ditangani. Keluarga membutuhkan akses terhadap air dan makanan," tulis Bella Hadid.

"Rumah sakit membutuhkan bahan bakar untuk mengoperasikan generator, merawat korban luka, dan menjaga kelangsungan hidup orang-orang. Saya mendukung kemanusiaan, karena perdamaian dan keamanan adalah hak kita semua," tutupnya.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan pada Jumat, 4 Oktober 2024, bahwa lebih dari 6 persen dari seluruh populasi Gaza tewas atau terluka seiring dengan hampir setahun kampanye brutal militer Israel di wilayah Palestina tersebut.

Krisis Gaza Terus Memburuk, Puluhan Nyawa Melayang dalam Serangan Militer Israel

Krisis di Jalur Gaza semakin parah. Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 42 orang pada Kamis, 28 November 2024, menurut laporan tenaga medis.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024