Cerita Umi Pipik Berkunjung ke Palestina, Suasana Tegang Tunggu Jalur Gaza Dibuka
- VIVA / Aiz Budhi
JAKARTA – Perang antara Hamas dan Israel masih memanas hingga menelan banyak korban jiwa. Ribuan korban yang berjatuhan terdiri dari orang dewasa, wanita, anak-anak, dan lanjut usia.
Kondisi yang mengenaskan ini membuat Umi Pipik kembali mengenang masa-masa kunjungannya ke Palestina pada 2011 lalu. Menurut umi Pipik, saat itu ia berangkat bersama 4 orang perwakilan dari Indonesia.
Umi Pipik beserta rombongan melakukan kegiatan sosial di mana setibanya di Palestina, Umi Pipik dan rombongan langsung menuju tempat jual beli mobil untuk didonasikan sebagai ambulans.
"Ketika itu ummi berangkat ber 4 dari Indonesia @knrpofficial, yang berangkat saat itu, ummi, Ustadzah Yoyoh Yusroh (almh), Bu Silvi, dan Aqil mahasiswa ugm, ketika itu begitu sampai Syiria kita dijemput oleh KBRI Syiria, lalu langsung pergi ke tempat jual beli mobil karena kita akan beli 3 ambulace yang akan kita serahkan untuk keperluan saudara muslim kita di sana," ungkap Umi Pipik di Instagram, dikutip Jumat 20 Oktober 2023.
Momen tersebut sekaligus menjadi pengalaman pertama Umi Pipik menyetir mobil dari Syiria ke Damaskus. Ia membawa mobil ambulans yang telah dibeli untuk diserahkan ke pihak yang bertanggung jawab.
Setelah itu, Umi Pipik lanjut berkunjung ke pasar untuk membeli perlengkapan donasi lainnya seperti sembako, pakaian, hingga alat tulis. Semua barang yang dibeli itu dipersiapkan untuk dibawa ke Palestina.
"Lalu setelah itu kami pergi ke pasar untuk beli perlengkapan sembako, pakaian, obat-obatan, komputer, buku-buku, alat tulis, untuk kita bawa ke Palestina, itu pengalaman yang luar biasa masuk-masuk ke pasar-pasar dengan bahasa mereka yang saya gak ngerti dan saya mengandalkan kalkulator untuk menawar," cerita Umi Pipik.
Selesai belanja, ibunda Abidzar Al Ghifari tersebut melanjutkan perjalanan ke Damaskus. Di sana, Umi Pipik dan rombongannya dari Indonesia bertemu dengan relawan lainnya dari negara-negara yang berbeda.
Mereka menginap di suatu tempat bersama yang dijaga ketat oleh pihak keamanan. Kemudian lewat jalur Mesir, Umi Pipik bersama relawan lainnya menunggu jalur Gaza dibuka. Sayangnya, mereka tak diberi izin untuk masuk ke Palestina.
Umi Pipik mengungkapkan bahwa kondisi saat itu cukup menegangkan. Para relawan juga sempat mengadakan demo agar penjaga Mesir mengizinkan mereka masuk jalur Gaza. Umi Pipik pun hanya bisa berdoa menghadapi para tentara bersenjata yang terkesan mengancam kedatangan mereka.
"Kita sudah siap mau berangkat ternyata Mesir tidak memperbolehkan kami masuk ke Gaza, lalu kami semua demo saat itu hampir satu minggu kita tidak diperbolehkan masuk, saat kami demo, banyak sekali helikopter-helikopter tang berkeliaran bahkan tentara-tentaranya. Saat itu kami hanya berdoa.. Jika memang peluru itu tidak ada nama kami maka kami tidak akan mati disini," tulisnya.
"Saat itu presiden Mesir masih dlm kepemimpinan Husni Mubarok! Bahkan kami mengecam saat itu tujuan kami hanya misi kemanusiaan untuk memberikan bantuan saudara muslim kami.. Sampai akhirnya kami diperbolehkan masuk ke jalur gaza..," lanjut Umi Pipik.
Kemudian, Umi Pipik mendapatkan kabar bahwa Ketua KNRP Suripto dan istri akan datang juga ke Palestina lewat jalur yang sama. Oleh sebab itu, Umi Pipik dan rombongan pun menunggu kedatangan mereka.
"Siang itu teman-teman KNRP menginfokan kalau bapak ketua KNRP bapak Suripto beserta istri akan berangkat ke palestina dlm minggu-minggu ini kalau jalur gaza sudah dibuka, dan saya ingin berangkat jg ingin bs membantu setidaknya raga ini bisa memeluk anak-anak yang kehilangan orgtuanya. Ayo bantu saudara-saudara kita, dengan doa, suaramu di sosmedmu," kata Umi Pipik.