Amanda Manopo Nyaris Meninggal Dunia Gegara Epilepsi, Kok Bisa?
- IG @amandamanopo
JAKARTA – Amanda Manopo mengungkapkan pengalaman kurang menyenangkan yang nyaris mengancam nyawanya di masa kecil. Kejadian tersebut bermula dari kejang yang dialami Amanda Manopo kecil hingga membuatnya sulit bernapas hingga hampir meninggal dunia.
Artis kelahiran tahun 1999 silam itu mengungkapkan bahwa dirinya mengidap epilepsi yang mengakibatkan kejang hingga sulit napas. Kejadian di masa kecilnya itu bahkan sempat membuat Amanda Manopo mengalami sakit parah di area otaknya. Scroll lebih lanjut ya.
"Dulu pas masih SD epilepsi terjadi karena gue kejang-kejang," ujar Amanda Manopo dalam kanal YouTube Kemal Palevi.
Pemain sinetron Ikatan Cinta itu mengaku bahwa kerap beraktivitas seperti anak-anak pada umumnya. Usai beraktivitas, Amanda Manopo pun hendak tidur bersama sang ibu yang mendadak kondisinya berubah dengan kejang-kejang.
Insiden kejang-kejang itu sempat membuat sang ibu panik melihat Amanda Manopo kecil. Pemain film Indigo itu menjelaskan bahwa saat kejang, keluar buih dari mulutnya. Lantaran posisinya terlentang, buih tersebut justru berbalik ke dalal tenggoran yang membuatnya tersedak.
"Itu gue lagi tidur sama nyokap, dia nggak tahu mau ngapain. Buihnya itu tersedak," jelas Amanda Manopo.
Kondisinya yang terlentang tanpa diberi pertolongan dari sang ibu yang panik, membuat Amanda Manopo sempat sulit bernapas. Buih yang masuk ke dalam tubuhnya menghalangi jalur napas hingga membuatnya makin tak bisa bernapas.
"Jadi di situ gue tidak bisa bernafas," lanjutnya.
Tersedak buih di mulutnya itu bahkan membuat Amanda Manopo merasa kondisinya tersebut dapat mengancam nyawa. Sebab, buih dari mulutnya itu masuk ke paru-paru yang benar-benar menghalangi sistem pernapasannya.
Sang ibu lantas segera membawanya ke rumah sakit terdekat agar kondisi Amanda Manopo dapat diselamatkan. Di sana, ia mendapat pertolongan pertama yang akhirnya mampu menyelamatkan nyawa Amanda Manopo kecil.
"Pada saat itu, iya (bisa meninggal)," ucapnya.
Epilepsi merupakan salah satu penyakit kronik dengan angka kejadian tinggi khususnya di negara berkembang, penyakit epilepsi bersifat kronik, sehingga dapat mengganggu kualitas hidup dan membutuhkan biaya cukup banyak.
Epilepsi juga dikenal dengan sebutan ayan yang memiliki ciri khas berupa kejang kambuhan yang seringnya muncul tanpa pencetus, penyakit ini terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat (Neuologis) yang menyebabkan kejang atau terkadang kehilangan kesadara