Tokoh Nyata The Glory, Pyo Yerim Meninggal Dunia karena Bunuh Diri
- Allkpop
KOREA SELATAN – Kabar mengejutkan datang dari industri hiburan Korea Selatan atas meninggalnya seorang YouTuber bernama Pyo Yerim. Wanita ini semakin terkenal sejak ia membuat konten tentang pengalaman pahit bullying yang pernah dialami semasa sekolah.Â
Pyo Yerim berani buka suara tentang pengalaman bullyingnya setelah menonton serial The Glory. Ia membuat konten tersebut hingga mengundang simpati para netizen.
Netizen yang mengikuti YouTuber tersebut menyatakan bahwa sebelumnya Pyo Yerim mengisyaratkan keputusannya untuk bunuh diri dalam sebuah video yang diposting ke saluran YouTubenya.
"Saya adalah salah satu orang yang menderita kekerasan di sekolah di sekolah dasar, menengah, dan menengah atas selama 12 tahun. Satu saluran YouTube telah menargetkan saya, dan saya telah mengalami beberapa serangan pribadi oleh orang-orang anonim. Selain itu, mereka mengatakan klaim saya tentang kekerasan di sekolah adalah palsu. Saya tidak lagi cukup percaya diri untuk menanggung dan mengatasi rasa sakit ini. Tidak ada yang tersisa untuk membuat saya melanjutkan hidup. Tolong jangan menyerah pada kasus saya," kata Pyo Yerim, melansir Allkpop, Rabu 11 Oktober 2023.
Kabar duka ini diungkapkan oleh Kantor Polisi dan Pemadam Kebakaran Busan pada 10 Oktober, setelah menemukan seorang wanita yang dilaporkan jatuh ke dalam Waduk Seongjigok pada pukul 12:57 KST. Layanan darurat segera dikirim ke tempat kejadian, dan wanita tersebut diangkut ke rumah sakit pada pukul 16.20. Namun, dia dilaporkan meninggal karena serangan jantung.Â
Identitas wanita tersebut kemudian dikonfirmasi adalah YouTuber Pyo Ye Rim, yang juga diketahui menjalankan salon kecantikan satu orang di Yeonje-gu Busan. Pyo Ye Rim sebelumnya mengungkapkan bahwa dia diintimidasi saat SD, SMP, dan SMA oleh 4 teman sekelas perempuan. Setelah 12 tahun di-bully, dia terinspirasi untuk mengungkapkan kisahnya setelah menonton drama The Glory.Â
Pada bulan April lalu, ia mengajukan petisi nasional yang meminta penghapusan ketentuan yang memihak pelaku kekerasan di sekolah, seperti undang-undang pembatasan kekerasan di sekolah dan undang-undang tentang pencemaran nama baik.