Soal Sianida, dr Djaja Ada Beberapa Orang yang Patut Dicurigai, Siapa Saja?
- Tangkapan layar
JAKARTA – Pasca perilisan dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso, Kamis pekan lalu di platform tontonan berbayar, ramai menjadi perbincangan publik. Dokumenter kasus kematian Wayan Mirna Salihin dengan Jessica Wongso yang telah divonis 20 tahun penjara ini dinilai banyak kejanggalan.
Sebab hingga tujuh tahun kasus tersebut berlalu, publik menanyakan tentang bukti konkret yang menunjukkan Jessica Wongso adalah orang yang menaruh sianida di kopi vietnam tersebut. Banyak kejanggalan menurut netizen tentang hal tersebut. Scroll lebih lanjut ya.
Namun baru-baru ini, ahli forensik dr. Djaja Surya Atmadja dalam podcast dr. Richard Lee ada beberapa orang yang patut dicurigai. Dalam penjelasannya, sianida sendiri dipakai oleh sejumlah oknum tertentu dan jarang digunakan oleh orang umum. Pertama diungkap Djaja bahwa orang yang paling banyak berhubungan dengan sianida adalah orang yang berhubungan dengan kapal. Sianida sendiri sering digunakan untuk fumigasi (pengendalian hama yang umumnya tikus di dek kapal).
“Ini yang saya ajarin ke mahasiswa ada beberapa orang yang patut dicurigai. Sianida itu banyak dipakai untuk fumigasi kapal. Orang yang berhubungan dengan kapal, fumigasi itu lapal itu pasti punya sianida,” kata dia.
Selain itu, orang yang hobi fotografi juga sering berhubungan dengan sianida. Kemudian nelayan juga sering berhubungan dengan sianida. Dimana banyak nelayan yang menangkap ikan secara ilegal menggunakan sianida.
”Terus kalau kamu nelayan, tukang nangkep ikan. Ikan hias itu di karang-karang, ikannya gesit enggak seperti di darat. Nangkepnya susah kan. Mereka beli ke toko kimia. Kalau bilang saya mau beli sianida enggak bakalan dikasih. Karena kamu pasti mau bunuh orang. Tapi ada omongannya pak saya mau beli (disensor) dikasih. Mau nangkep ikan dimana katanya (disensor),” jelasnya.
Dijelaskannya, sianida itu digunakan nelayan untuk membuat ikan-ikan menjadi lemas dan mabok sehingga memudahkan nelayan mudah menangkapnya. Nantinya ikan-ikan yang telah ditangkap akan dimasukkan ke dalam air bersih dan ikan akan tetap hidup.
“Itu nangkap ikan terlarang, ilegal. Kalau pakai itu ikannya mabok baru diserok, enggak mati. Ikannya mabok diserok ditaro di air bersih ikannya hidup lagi. Itu tapi akibatnya terumbu karang mati semua. Makanya dilarang,” jelasnya.
Selain itu, orang yang bekerja di perusahaan baja juga sering berhubungan dengan sianida. Sianida sering digunakan untuk membantu mempermudah pekerjaan mereka dalam membuat struktur baja menjadi keras.
“Orang kerja di perusahaan baja, untuk kerasin baja itu pakai sianida. Jadi enggak usah bawa dari luar negeri, cuma tadi cara belinya aja. Itu soal caranya,” jelasnya.
Djaja juga mengungkap bahwa akan sulit bagi orang yang tinggal di luar negeri untuk membeli sianida. Mengingat aturan yang cukup ketat di negara luar terkait pembelian sianida.
“Jadi artinya Kaseen gampang. lebih susah beli di luar negeri mana ada orang luar negeri buat terumbu karang,” jelasnya.