Ungkap Kisah di Balik Perfilman, Christine Hakim: Harus Punya Keimanan dan Personality Kuat

Jakarta – Christine Hakim dikenal sebagai salah satu aktris senior yang legendaris telah mengabdikan hidupnya dengan berkarya selama 50 tahun di dunia perfilman Tanah Air. Dalam dunia seni peran yang digelutinya, Christine Hakim juga telah menorehkan kesuksesannya dengan sejumlah penghargaan yang diraihnya. 

Namun, rupanya tak mudah untuk mencapai itu semua dalam kariernya. Christine mengaku bahwa seorang pemain film itu harus memiliki keimanan dan personality yang kuat untuk bertahan sebagai dirinya sendiri. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 



Christine Hakim Hadiri Premiere Eat, Pray and Love

Photo :

• Antara//Tia Mutiasari

Dalam video podcast-nya bersama Denny Sumargo di YouTube, Christine Hakim mengungkap bagaimana perjalanan hidupnya dalam dunia perfilman. Aktris berusia 66 tahun ini mengaku bahwa sebagai seorang pemain film, dirinya harus memiliki keimanan dan personality yang kuat agar tidak menjadi gila. 

Pasalnya, seperti yang diketahui bahwa seorang pemain film tentu akan memainkan karakter atau peran yang berbeda dari diri aslinya sendiri. Sehingga, Christine sangat berusaha untuk mempertahankannya dengan keimanan dan personality tersebut. 



Christine Hakim

Photo :

• Dok FFi

“Seorang pemain itu harus punya keimanan yang kuat, harus punya personality yang kuat,” ungkap Christine Hakim yang dikutip pada Jumat, 22 September 2023. 

“Manusia itu kan terdiri dari jiwa roh dan raga,” sambungnya. 

Sang aktris memberikan contoh dengan perannya sebagai Cut Nyak Dien, yang di mana personal dirinya sendiri bukanlah Cut Nyak Dien. Maka dari itu, menurutnya jangan heran jika banyak pemain yang bisa jadi gila atau bahkan menghilangkan nyawanya sendiri karena tidak memiliki keimanan dan personality seperti yang ia sebut itu. 

“Jangan heran kalo nanti banyak pemain jadi sinting atau bunuh diri,” jelasnya. 

Sebagai contoh lagi, ia juga pernah memerankan perempuan iblis yang jika dirinya tak memiliki iman dan personality yang kuat, maka ia bisa termakan oleh karakternya sendiri dalam film tersebut. 

“Ibu (pernah) jadi si perempuan iblis bayangin kalo ibu gak punya keimanan yang kuat gak punya karakter yang kuat,” terang Christine Hakim. 

“Dari pengalaman ibu penting punya keimanan yang kuat karena kita,” tandasnya. 

Halaman Selanjutnya

“Manusia itu kan terdiri dari jiwa roh dan raga,” sambungnya.