Virly Virginia Lepas Keperawanan Sejak SMA: Tiga Hari Gue Gak Bisa Jalan
- Tangkapan layar
VIVA Showbiz – Virly Virginia menjadi salah satu selebgram yang tengah menjadi sorotan publik. Menyusul dengan namanya yang terseret dalam dugaan sebagai pemeran di rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan.
Sebelum berita ini ramai, Virly Virginia sempat menceritakan tentang profesinya dulu sebagai bintang film porno di situs Kelas Bintang. Tak hanya berbicara mengenai proses syuting film dewasa, wanita yang lahir di Bandung ini juga menceritakan tentang kehidupan pribadinya. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkapnya.
Termasuk tentang masalah keperawanannya yang telah hilang saat dia duduk di bangku sekolah menengah atas alias SMA.
"Gue perawan itu 16 tahun, selesai SMA aku baru ilang," kata dia mengutip tayangan YouTube Judo Twins, Kamis 14 September 2023.
Dijelaskannya saat itu, keperawanannya dilepas setelah menjalin asmara dengan seorang pria yang duduk di bangku kuliah. Saat itu dia, dan kekasihnya sama-sama penasaran dengan berhubungan intim.
"Soalnya waktu sekolah gue pacarannya sama anak kuliahan. Dua-duanya mau, sama-sama penasaran," kata dia.
Virly Virginia juga blak-blakan saat melakukan hubungan seks pertama kalinya kurang menyenangkan. Sebab pasca berhubungan seks itu, dia tidak bisa berjalan hingga tiga hari.
"Kata siapa ML pertama kali enak, palamu tiga hari gue enggak bisa jalan. Sakit terus darahnya," kata dia.
Meski begitu, diakui Virly, dia bukanlah tipe wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia hanya memiliki kekasih tidak lebih dari 10 selama ini.
"Fwb enggak ada. (Pacar) enggak sampai 10 karena aku pacaran lama. Lima karena aku pacarannya lama 2, 3 tahun aku enggak suka ganti-ganti pacar," kata dia.
Sebelumnya, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membongkar rumah produksi film porno di kawasan Jakarta Selatan. Sebanyak 5 orang berhasil ditangkap dengan meraup keuntungan hingga Rp500 juta selama setahun beroperasi.
Kelima tersangka diketahui berinisial I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound enginering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita. Para tersangka ini sudah memproduksi kurang lebih 120 film porno.