Kenang Arist Merdeka Sirait, Arzeti Bilbina Tak Kuasa Tahan Air Mata
- DPR RI
JAKARTA – Bukan sekedar cerita. Itulah kesan yang tercipta saat Rostimaline Munthe, sang istri dari almarhum Arist Merdeka Sirait, mantan Ketua Komnas Perlindungan Anak, berbicara di podium. Dengan mata berkaca-kaca dan suara gemetar, Rostimaline membuka tabir perjuangan Arist dalam acara yang bertajuk Mengenang Jejak Sang Pejuang Hak Anak Indonesia, baru-baru ini.
"Kami tidak pernah mencari nama, uang, atau keuntungan lain. Arist dan saya hanya punya satu misi: keselamatan anak-anak," ungkap Rostimaline kepada hadirin yang berjumlah puluhan jurnalis. Scroll lebih lanjut ya.
Arzeti Bilbina, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB, yang turut hadir dalam acara ini, menegaskan kembali pentingnya perjuangan Arist.
"Karakternya adalah langka, sebuah figur yang sulit digantikan. Arist adalah contoh nyata dari semangat juang untuk anak-anak," ujar Arzeti sambil menahan isak tangis.
Arzeti juga menyinggung kerja sama yang telah terjalin dengan Arist dalam mendorong perubahan regulasi.
"Kami sangat mengapresiasi respons cepat dari Ibu Penny K Lukito, yang turut mendukung upaya ini," tutur Arzeti, menambahkan bahwa "perjuangan ini akan tetap berlanjut."
Semenjak menjabat, Arist tak henti-hentinya menghadapi berbagai kasus pelik yang menimpa anak-anak Indonesia. Mulai dari kasus pelecehan seksual di Sekolah Selamat Pagi Indonesia, kasus perkosaan ayah-anak di Depok dan Buleleng, hingga berbagai kasus lain yang tak kalah mencengkeram hati. Namun dari banyaknya kasus itu, ada satu isu yang begitu menyita perhatian Arist: bahaya zat Bisphenol A (BPA).
Kala itu, menurut mendiang, zat BPA dalam kemasan galon guna ulang adalah ancaman serius terhadap kesehatan bayi dan balita. Ia bahkan secara terang-terangan berkonfrontasi dengan berbagai pihak industri yang enggan mencantumkan label peringatan pada kemasan produknya.