TNI Angkatan Laut dan Marcella Zalianty Kolaborasi Mengangkat Kisah Laksamana Malahayati
- Ist
JAKARTA – Kemerdekaan Indonesia, yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus, adalah lambang perjuangan bangsa Indonesia yang bebas dari penjajahan selama 350 tahun. Pejuang seperti Malahayati, pahlawan nasional dari Tanah Rencong, Aceh, menjadi ikon perjuangan tersebut.
Dalam peringatan ini, TNI Angkatan Laut bersama Marcella Zalianty sebagai inisiator menampilkan sosok Laksamana Malahayati sebagai inspirasi dalam membangun kekuatan maritim Indonesia. Scroll lebih lanjut ya.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, kisah Laksamana Malahayati berperan penting dalam pembangunan infrastruktur maritim, diplomasi maritim, dan pengembangan armada laut.
"Laksamana Malahayati menjadi bagian penting saat Aceh mencapai kejayaan melalui basis pengembangan maritimnya. Kita ketahui bersama, negara-negara maju yang memiliki pengaruh besar dalam percaturan politik dan perekonomian dunia saat ini adalah negara-negara yang telah membangun kekuatan maritimnya," kata Muhammad Ali saat menyampaikan sambutan dalam acara Silaturahim Bincang Sejarah di KRI Banda Aceh-593, Dermaga Kolinlamil TNI AL, Jakarta, baru-baru ini.
Malahayati, lahir di Aceh Besar pada tanggal 1 Januari 1550, adalah figur sejarah yang memimpin pertempuran melawan bangsa Portugis dan Belanda. Ia terkenal dengan pembentukan Inong Balee, laskar perang yang seluruh prajuritnya adalah perempuan, dan sukses mematahkan perlawanan armada Belanda.
Sebagai rangkaian peringatan HUT TNI AL ke-78, kisah kepahlawanan Malahayati akan diangkat dalam pertunjukan teaterikal ‘Jalasena Laksamana Malahayati’ yang akan diadakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 8-9 September 2023.
Marcella Zalianty sebagai produser telah mengangkat cerita heroik Laksamana Malahayati melalui berbagai media seperti komik dan berencana membawa kisah ini ke layar lebar. Kolaborasi dengan TNI AL menggarisbawahi betapa pentingnya sosok Malahayati sebagai simbol keberanian perempuan dan kekuatan maritim Indonesia.
Pementasan ini akan dipadukan dengan teknologi videomapping dan menghadirkan replika kapal perang hampir seukuran asli. Sederet nama besar dari dunia seni turut terlibat, termasuk Iswadi Pratama sebagai sutradara, serta Jay Soebijakto sebagai pengarah artistik.
Kisah Laksamana Malahayati tidak hanya merepresentasikan sejarah kepahlawanan bangsa, tetapi juga menekankan pentingnya pengembangan kekuatan maritim sebagai fondasi dari kedaulatan dan pembangunan ekonomi nasional. Pementasan ini diharapkan menjadi refleksi akan nilai-nilai historis dan inspirasi bagi generasi masa kini dalam menjaga dan membangun negara kepulauan terbesar di dunia.