Kembangkan Cheerleaders di Indonesia, Dian Anggraini Didukung Penuh Dudy Oris Eks Vokalis Yovie Nuno
- ist
JAKARTA – Masih ingat dengan Dudy Oris? mantan vokalis band Yovie & Nuno yang masih aktif di industri musik Tanah Air hingga saat ini. Namanya dibesarkan saat masih menjadi personil Yovie & Nuno, namun tak padam meski ia telah hengkang dari grup tersebut.
Kesuksesan Dudy Oris tentunya tak luput dari dukungan sang istri yang bernama Dian Anggraini. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Tidak hanya berperan sebagai pendamping hidup, Dian Anggraini juga menjadi manajer bisnis dan pribadi Dudy Oris yang mengatur segala kebutuhan dan pekerjaannya.
Wanita tersebut juga meniti karier sebagai pendiri sekaligus Ketua Umum Asosiasi bagi pemandu sorak atau Cheerleader di Indonesia, Indonesian Cheer Association (ICA) yang masih aktif sampai sekarang.
Dian telah banyak mengukir prestasi, antara lain sebagai pelatih cheerleader pertama yang bersertifikat Juri Cheerleading tingkat Internasional, maka dari itu Dian sering sekali bepergian ke luar negeri dalam rangka menjadi juri cheerleading di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Taipei.
Dian juga menjadi orang pertama yang berhasil membawa Tim Nasional Cheerleading Indonesia berkompetisi di Kejuaraan Dunia Cheerleading di Orlando, US pada tahun 2012 hingga 2016.
Di bawah kepemimpinannya, Tim Nasional Cheerleading Indonesia dalam kompetisi terakhirnya di World Cheerleading Championship berhasil meraih peringkat ke 9 dunia. Baru-baru ini ia juga melebarkan sayap di kejuaraan nasional yang telah sukses diselenggarakan di Bandung pada Juli lalu.
"Kejuaraan Nasional Cheerleading & Fornas Cheerleading bulan lalu.. Alhamdulillah berjalan dengan baik sekali," tulis Dian Anggraini di Instagramnya, dikutip Rabu 2 Agustus 2023.
"Selamat buat semua cheerleader.. sampe ketemu di ICU Asian Championship & Bali International Cheerleading Open di Bali bulan Oktober," tambahnya.
Sebagai mantan PNS yang berfokus pada Cheerleading di Indonesia, Dian berharap Pemerintah akan lebih memperhatikan Cheerleading.
Meskipun sekarang ICA adalah anggota tetap dari KORMI (Komite Olah Raga Masyarakat Indonesia), Dian masih butuh pengakuan terutama dari Komite Olimpiade Indonesia, mengingat olah raga cheerleading yang dinaungi oleh International Cheer Union di US telah diakui oleh International Olympic Committee (IOC).
Cheerleading mulanya hanya menjadi atraksi yang diciptakan oleh John Campbell di Massachusets, US tahun 1897. Seiring berjalan waktu Cheerleading mulai diminati baik oleh pria maupun wanita dan masuk ke dalam kategori olah raga ekstrim.
Usaha Dian Anggraini membesarkan nama ICA juga tak luput dari dukungan sang suami. Dudy Oris rupanya sering membantu Dian dalam mengembangkan dan mensosialisasikan cheerleading di Indonesia, terutama karena Dudy memiliki hubungan baik dengan media.
Tahun ini ICA menjadi tuan rumah penyelenggaraan ICU (International Cheer Union) Asian Cheerleading Championship dan Bali International Cheer Open pada bulan Oktober mendatang.
Ini adalah kompetisi internasional pertama lagi setelah pandemi yang sebelumnya pernah sebanyak empat kali menyelenggarakan kompetisi tingkat Internasional. Tiga kali di Bali dan satu kali di Jakarta sebagai bagian dari TAFISA Games 2016 di Ancol.
Seluruh tim ICA yang sekarang sudah tersebar di 14 provinsi turut mendukung, setelah sukses menyelenggarakan Kejurnas di Bandung, Jawa Barat Juli lalu, mereka begitu antusias menyambut kompetisi besar di Bali nanti.
ICU sebagai federasi dunia yang menaungi Cheerleading memiliki lebih dari 130 negara sebagai anggota, termasuk Indonesia. ICU terus melakukan pengembangan dan berhasil mendaftakrkan cheerleading sebagai olah raga prestasi yang diakui dan menjadi anggota International Olympic Committee pada akhir tahun 2021 yang lalu.
Cheerleading di Indonesia berkembang pesat, Indonesian Cheer Association adalah asosiasi yang bermisi mengembangkan dan terus mensosialisasikan cheerleading sebagai olah raga yang memiliki peraturan tehnik dan keselamatan standar yang diberlakukan oleh ICU.
ICA didirikan oleh Dian Anggraini pada tahun 2008 di Bandung, Jawa Barat, hingga kini memiliki lebih dari 1700 atlet yang tersebar di 14 provinsi di Indonesia. Setiap tahun, ICA menyelenggarakan program mulai dari Coaching Clinic, sertifikasi bagi pelatih dan juri tingkat nasional, Kejuaraan tingkat provinsi dan kejuaraan tingkat nasiona