Fuji Alami Skoliosis, Tulang Belakang Jadi Miring ke Kiri
- Tangkapan Layar: YouTube
JAKARTA – Fujianti Utami baru-baru ini mengabarkan kondisi kesehatannya yang kurang baik. Adik almarhum Bibi Ardiansyah tersebut mengalami kelainan tulang belakang yakni skoliosis.
Fuji membagikan foto hasil scan x-ray di Instagramnya. Dalam foto tersebut terlihat bagaimana tulang belakang Fuji melengkung ke kiri. Ia pun membagikan foto sedang menangis di slide berikutnya, menggambarkan kesedihan yang tengah ia rasakan akibat kondisi tubuhnya itu.
"Namanya juga hidup, kadang lurus, kadang miring hehe," tulis Fuji di Instagram, dikutip Selasa 1 Agustus 2023.
Fuji menduga penyebab dirinya mengalami skoliosis karena sering menggendong Gala atau membawa beban berat lainnya di satu sisi saja. Oleh karena itu, tulangnya mengalami pergeseran.
"Iya mungkin karena sering gendong Gala selalu di sisi kanan dan bawa tas selalu di kanan, jadi miring ke kiri," kata Fuji di kolom komentar.
Sejauh ini, kondisi tersebut masih belum mempengaruhi kegiatan sehari-hari mantan kekasih Thariq Halilintar tersebut. Berbagai simpati pun berdatangan untuk Fuji. Banyak netizen yang tidak menyangka Fuji ternyata mengalami kelainan tulang tersebut karena selama ini banyak yang mengagumi bentuk tubuhnya.Â
Tidak sedikit juga yang mendoakan agar Fuji bisa lekas sembuh dan tulangnya kembali ke posisi semula. Fuji juga disarankan untuk segera menjalani terapi dan rutin berenang untuk mengatasinya.
"Cepet sembuh ya," kata sang kakak Fadly Faisal.
"Kenapa sedih banget lihatnya, faktor apa uti, jaga selau kesehatannya jangan makan makan junk food terus menerus," komentar salah satu netizen.
"Skoliosis ti dibantu dengan yoga dan renang terapi pasti sembuh," timpal yang lainnya.Â
Skoliosis
Dilansir dari laman Mayo Clinic, skoliosis atau kelainan tulang belakang umumnya terjadi pada masa anak-anak sebelum masa pubertas. Sekitar 3 persen remaja dilaporkan menderita skoliosis.
Sebagian besar kasus skoliosis tidak diketahui penyebabnya, meskipun tampaknya kasus skoliosis terjadi karena faktor keturunan, sebab kelainan tersebut cenderung diturunkan dalam keluarga. Jenis skoliosis yang kurang umum dapat disebabkan oleh kondisi neuromuskuler, seperti cerebral palsy atau distrofi otot, cacat lahir yang memengaruhi perkembangan tulang belakang, serta cedera atau infeksi tulang belakang.
Sebagian besar kasus skoliosis berada pada level ringan, tetapi beberapa kelainan bentuk tulang belakang dapat menimbulkan kelumpuhan bagi para penderitanya. Tidak hanya itu saja, lekukan tulang belakang yang sangat parah dapat mengurangi jumlah ruang di dalam dada, sehingga paru-paru sulit berfungsi dengan baik.