Bicara Soal Anaknya, Pinkan Mambo: Sekarang Dia Sudah Bandel
- Instagram @pinkan_mambo
JAKARTA – Penyanyi Pinkan Mambo akhirnya membuka diri tentang peristiwa tragis yang menimpa putrinya, MA, yang menjadi korban pelecehan seksual oleh ayah sambungnya, Steve Wantania. Pengakuan ini membuat publik terkejut dan prihatin atas kejadian yang menimpa MA.
Dalam wawancara dengan media di kawasan Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin, 31 Juli 2023 Pinkan Mambo menjelaskan perbedaan karakter MA dengan keempat anaknya yang lain. Scroll lebih lanjut ya.
"Anak saya ada lima, MA ini satu-satunya anak yang karakternya sangat berbeda dengan empat yang lainnya," ungkap Pinkan Mambo.
Setelah insiden pelecehan terjadi, MA telah tinggal terpisah dari ayah kandungnya, Sandy Sanjaya, dan juga dari Pinkan Mambo. Hal ini membuat Pinkan Mambo mengakui bahwa putrinya kini menjadi sosok anak yang bandel.
"Sejak kejadian itu, Michelle diasuh oleh papanya, tapi sekarang dia sudah bandel. Lima bulan ini dia tidak tinggal bersama papanya dan tidak tinggal bersama saya. Bagaimana saya mau bicara dengan anak model begitu," ujar Pinkan Mambo.
Pinkan Mambo
- YouTube Pinkan Mambo Official
Namun, pernyataan Pinkan Mambo ini tampaknya berbeda dengan pengakuan MA dalam jumpa pers sebelumnya. Pada Jumat, 28 Juli 2023 MA menyatakan dia masih tinggal bersama ayahnya, Sandy Sanjaya. Namun, setelah mendapat pelecehan seksual, MA akhirnya memilih tinggal bersama ayah kandungnya.
Sementara itu, terkait perbuatan Steve Wantania yang telah melakukan pelecehan seksual terhadap putri sambungnya, ia akhirnya harus menghadapi dakwaan berdasarkan Pasal 82 ayat 2 UU RI No.17 tahun 2016 jo Pasal 64 KUHP. Surat putusan kasus Steve Wantania yang bocor juga menyebutkan bahwa setelah melakukan tindakan pelecehan, Steve sering memberikan uang sebagai upaya untuk menutup mulut korban. Ia juga mengancam agar MA tidak melaporkan peristiwa tersebut kepada Pinkan Mambo.
Pelaku Begal Payudara Beraksi di Sleman, Korban Sempat Mengejar Sebelum Terjatuh
DAP (21) warga Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibekuk oleh petugas kepolisian karena melakukan pelecehan seksual berupa begal payudara.
