Perjalanan Spiritual Bryan Domani Hingga Rajin Sholat, Berawal dari Lokasi Syuting
- VIVA/Aiz Budhi
Jakarta – Meski telah menganut agama Islam sejak lahir, Bryan Domani mengaku bahwa dirinya bukan orang yang rajin beribadah. Tapi, seiring berjalannya waktu ada banyak hal yang kemudian mengubah pemikiran dan kebiasaan Bryan Domani mengenai agama Islam.
Hal tersebut datang dari orang-orang yang ditemui sang aktor di lokasi syuting hingga di tempat olahraga. Misalnya, saat syuting film Merindu Cahaya De Amstel, dia sempat bertemu dengan ustaz dari Turki yang memberinya sajadah, peci, hingga Al-Quran.
Akan tetapi, saat itu dirinya tidak menganggap bahwa hal tersebut penting. Kala itu Bryan Domani masih muda sehingga semangatnya untuk karier masih membara dan belum sampai ke titik yang rajin untuk melaksanakan ibadah.
Setelah beberapa tahun meniti karier di dunia hiburan Tanah Air, dia kemudian memerankan banyak film besar yang sudah siap tayang. Namun, ia malah diterpa oleh berbagai cobaan sampai hidupnya mulai jungkir balik.
"Pas itu aku merasa seperti di atas angin karena semua film aku sudah mau tayang, ada 3 film besar. Tapi apa yang terjadi? Pandemi,” kata Bryan Domani saat menjadi bintang tamu Teuku Wisnu dalam Podcast The Pars yang dikutip Senin, 31 Juli 2023.
“Tanggal tayang padahal udah siap, udah ngerasa sombong, tapi pandemi 6 bulan nggak ngapa-ngapain. Awal-awal kan kita kosong, aku mikir kayak 'kenapa sekarang?' kesel banget. Udah berapa tahun kerja padahal," lanjut Bryan Domani.
Kejadian itu akhirnya membawa sang aktor untuk rajin melaksanakan sholat. Sebab, selama beberapa bulan pertama pandemi Covid-19, ia tidak bisa keluar rumah sama sekali maupun bekerja, sehingga dia berpikir untuk melaksanakan ibadah.
"Kemudian aku sadar, mungkin aku belum siap. Mungkin aku harus membetulkan sesuatu. Aku kan emang nggak minum alkohol atau nggak suka makan babi. Pas pandemi aku akhirnya mikir, apa susahnya sih salat sekali lima menit, dalam sehari duapuluh lima menit lah,” jelasnya.
Kakak dari Megan Domani itu tidak bisa mengatakan secara jelas perihal apa yang terjadi di dalam dirinya ketika itu. Tapi, dia merasa ada panggilan untuk melaksanakan sholat setelah marah-marah pada dunia soal apa yang terjadi dengan pekerjaannya.
“Ada momen aku marah-marah, stres, aku masih muda kan. Butuh berapa bulan dulu untuk menerima itu. Kadang-kadang aku sebagai orang yang masih muda dan naif merasa semua itu nggak fair. Tiba-tiba aku sendiri sadar, sejentikan jari, sesuatu berubah. Ada satu momen aku memaksa untuk ibadah, ada momen aku merasa lega dan nangis," lanjut Bryan.
Byan Domani mengaku bahwa dia merasa sang kakek berada di belakangnya karena ketika sholat dia memakai sarungnya.
“Apalagi subuh (merasa diperhatikan). Awalnya belajar tapi pelan-pelan baru nyadar, aku dikasih ketemu coach ini karena ini, dikasih tasbih (sama orang) karena ini, dikasih syuting Merindu Cahaya De Amstel mungkin karena ini. Mulai nyadar mungkin itu alasan perjalanan-perjalanan itu," tutup dia.