Kisah Sinead O'Connor, Penyanyi Kontroversial yang Mualaf Sebelum Meninggal
- twitter.com/MagdaDavitt77
Jakarta – Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan. Penyanyi asal Irlandia yang bernama Sinead O’Connor dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, 26 Juli 2023 malam. Kabar ini sontak saja mengingatkan kita dengan kisah spiritual penyanyi 56 tahun tersebut.
Penyanyi yang dikenal melalui lagu Nothing Compares to You itu diketahui adalah seorang mualaf. Pada Juni 2018 silam, Sinead O’Connor resmi menjadi penganut Islam dan bahkan mengganti namanya dari Magda Davitt menjadi Shuhada Davitt.
Kabar bahwa dirinya resmi memeluk agama Islam pun sempat diumumkan melalui akun Twitter pribadinya. Tak lupa, Sinead O’Connor juga membubuhkan sebuah foto saat mengenakan hijab untuk pertama kalinya.
"Di sini aku mengumumkan dengan bangga sudah menjadi muslim. Ini adalah sebuah kesimpulan alami dari perjalanan seorang teolog yang cerdas. Semua kitab mengarah ke Islam. Aku akan diberi nama baru. Aku akan dipanggil Shuhada,” tulisnya pada caption foto.
Setelah memutuskan mualaf, O’Connor juga turut mengubah penampilannya dan memakai hijab seperti wanita muslim kebanyakan. Bahkan, dia juga sempat menceritakan soal hijab pertama yang diberikan oleh salah seorang temannya di Dublin.
Selain itu, Sinead O Connor juga memutuskan untuk menjual pakaiannya dan mendonasikan hasilnya ke Bray Women’s Refuge. Asosiasi tersebut didirikan untuk merawat 140 wanita dan anak-anak setiap tahunnya.
"Ini untuk mengumumkan, akan ada penjualan semua pakaian pra-Islam saya dalam bantuan dari Bray Women's Refuge, yang melakukan pekerjaan luar biasa seperti itu," ungkap Sinead di Twitter.
"Orang-orang juga akan mengajukan penawaran dalam lelang gaun dan pakaian lain yang dikenakan dalam promosi album 'I Not Not Bossy I 's The Boss'," tulisnya lagi.
Sementara itu, dia juga sempat membagikan video saat dirinya mengumandangkan azan. Menariknya, video yang direkamnya itu sudah melalui proses latihan sebanyak 30 kali meski ada beberapa kesalahan dalam pengucapan bahasa Arab.
"Ini adalah kali pertama aku mencoba melantunkan azan. Ada beberapa kata yang pengucapannya salah karena aku merasa cukup emosional (saat melakukannya). Tapi, akan ada ratusan kesempatan lain untuk melakukannya di atas panggung," paparnya.