Rafael Tan Lahir dari Keluarga Beda Agama: Pagi ke Gereja, Siang ke Wihara, Sore Sholat

Rafael Tan
Sumber :
  • VIVA / Aiz Budhi

Jakarta – Rafael Tan merupakan salah seorang artis yang sangat bertoleransi dan menghargai perbedaan agama. Bagaimana tidak, pemilik nama asli Rafael Landry Tanubrata itu diketahui lahir dari keluarga yang menganut agama berbeda. 

Penuh Haru, 18 Tahun Menanti Akhirnya Sakti Bisa Umroh Bareng Personel Lengkap Sheila On 7

Menariknya, tak hanya dia yang diketahui menganut agama berbeda dari kedua orang tuanya. Tapi, ayah dan ibunya juga diketahui meyakini agama berbeda hingga ketika dirinya masih kecil sempat menjalankan ibadah di beberapa tempat berbeda. 

Hal ini dikatakan Rafael Tan ketika dirinya menjadi bintang tamu dalam podcast YouTube Curhat Bang Denny Sumargo. Pada kesempatan itu, Rafael mengatakan bahwa sang ayah Jhony Tanubrata adalah seorang muslim dan ibunya Nila Setiawan adalah penganut Buddha. 

Kelompok yang Gulingkan Assad Berambisi Politik Berkedok Agama, Menurut Alumnus Suriah

Rafael Tan

Photo :
  • VIVA / Amalia Desy

"Dulu tuh pas nyokap sama bokap married, agama mereka Buddha dua-duanya. Dua tahun gue lahir, bokap pindah ke Muslim, nyokap tetep Buddha," kata Rafael Tan yang dilansir di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo pada Sabtu, 22 Juli 2023. 

Perbedaan Pandangan Gus Miftah dan UAS Soal Ucapan Selamat Natal Tuai Sorotan

Saat personel SMASH ini masih berusia tiga tahun, ia sempat beribadah di tiga tempat berbeda. Ia pernah beribadah di gereja karena ketika masih tinggal di Garut, orang tuanya sulit mencari tempat les vokal supaya bakat yang dimiliki Rafael bisa terasah. 

"Karena Garut kota kecil enggak ada (les musik), terus temen bokap gue bilang, 'Ci, bawa ke gereja aja'," jelasnya.

Namun, sejak di gereja itu Rafael Tan akhirnya mulai mengenal agama Kristen hingga akhirnya dia memilih untuk menganut agama tersebut. Sehingga, dalam keluarganya, ia hidup dengan tiga agama sekaligus yaitu, Islam, Kristen, dan Buddha. 

Rafael Tan

Photo :
  • VIVA / Aiz Budhi

Namun, pria yang dijuluki duta seblak itu mengaku sama sekali tidak risih dengan perbedaan tersebut. Ia malah bahagia bisa menjalankan ibadah di tiga agama sekaligus. Sampai ia memiliki atribut untuk menjalankan ibadah sholat seperti sarung, peci, dan sajadah sendiri. 

"Gue gak kepikiran gitu (resah). Gue kayak happy gitu. Pagi-pagi nih gue diajak ke gereja sampai jam 10, terus siang gue diajak ke wihara sama nyokap, nah sore nya gue diajak salat sama papa," paparnya.

"Gue bahkan punya sajadah sendiri, peci sendiri, sarung sendiri. Shalat barengan sama bokap. Nah siang-siang sembahyang di depan Dewi Kwan Im," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya