Fotonya Dicatut Akun Open BO, Clairine Clay Beri Penjelasan
- VIVA/Aiz Budhi
JAKARTA – Aktris sekaligus istri dari Joshua Suherman, Clairine Clay angkat bicara terkait fotonya yang sempat dicatut oleh orang yang tak bertanggung jawab untuk akun open booking online (BO). Kepada awak media, Clay mengaku bingung kenapa fotonya bisa dicatut.
Clairine Clay pun menegaskan dirinya tidak pernah terlibat dengan open BO. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Yang di Twitter itu bukan sih yang pake nama aku open BO? Aku bingung banget, namanya juga bukan nama aku lagi, makanya langsung respons, 'Sakila siape?'. Dia pake nama orang lain," kata Clairine Clay pada saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Namun meski begitu, Clay tidak mau ambil pusing dan tidak memikirkan hal tersebut. Ia juga mengaku tidak marah sama sekali.
"Cuma aku biasa aja sih. Karena aku tahu ketika aku melakukan sesuatu konsekuensinya itu ada," tutur Clay.
"Ya, gak sih, aku gak marah sama sekali. Karena itu efek yang aku lakuin gak sih? Aku mempersiapkan konsekuensi tersebut, jadi aku gak apa-apa," tambahnya.
Clairine
- 1446655
Clay merespons santai dan merasa tidak dirugikan dengan adanya hal tersebut, terlebih sang suami, Joshua juga merespons santai.
"Sejujurnya aku kayak biasa aja sih, karena aku tetap nggak ngerasa aku dirugikan sampai kayak gimana juga sih. Itu cuma sekedar foto yg dipake dan bukan aku yang ngelakuin Open BO gitu, ya sudah gak apa-apa," kata Clay.
"Dia (Joshua) juga gak apa-apa aja," tambahnya.
Clairine
- 1380322
Lebih lanjut, Clay tidak mau mencari siapa oknum tidak bertanggung jawab tersebut. Ia juga tidak mau membawa masalah ini ke jalur hukum.
"Nggak lah, nggak usah. Nggak akan ada habisnya kalau nanggapin orang kayak gitu. Ya namanaya orang nggak ada kerjaan ngepost-ngepost gitu, mau kita urusin buat apa. Nggak usah lah (enggak usah dibawa ke jalur hukum)," tutur Clay.
Menteri Desa Dilaporkan kepada Ombudsman RI atas Dugaan Penyalahgunaan Wewenang
Kontroversi dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Menteri Desa memanas. Sejumlah aktivis dari berbagai kelompok mengajukan laporan resmi kepada Ombudsman RI.
