Ringgo Agus Rahman Trauma Kena Demam Berdarah, Sampai Mau Pindah ke Islandia Karena Gak Ada Nyamuk
- Instagram/ringgoagus
VIVA Showbiz – Demam Berdarah atau Dengue merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini diketahui bisa menyerang segala usia.
Demam berdarah ini juga ternyata sempat dialami oleh aktor Ringgo Agus Rahman. Dirinya bahkan mengaku trauma hingga ingin pindah ke Islandia lantaran sudah dua kali terpapar demam berdarah. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkap sang aktor.
Diungkap suami dari Sabai Morscheck ini, dia pertama kali terkena demam berdarah saat berusia 15 tahun atau tepatnya pada masa Sekolah Menengah Pertama atau SMP.
"Saya pertama kali kenal dengue waktu 15 tahun, SMP dan itu cukup bikin saya trauma karena sampai masuk rumah sakit di Bandung sekitar seminggu," kata dia kepada awak media dalam acara Takeda: Ringgo & Sabai Ajak Masyarakat Waspada Demam Berdarah Ayo #3MPlusVaksin di Raffles Hotel Jakarta Selatan, Rabu 31 Mei 2023.
Lebih lanjut diungkap Ringgo, saat terkena demam berdarah pertama kali, dirinya mengalami demam tinggi hingga mengaku tak kuat lantaran suhu tubuhnya yang begitu tinggi.
"Panas tinggi sampai panggil suster karena enggak kuat karena panas," kata dia.
Sementara itu, demam berdarah kedua yang dialaminya terjadi pada November 2022 lalu. Namun gejala demam berdarah keduanya itu tidak lebih ringan dibanding yang pertama.
Dia mengaku merasa tidak nyaman saat malam hari jelang tidur. Hingga akhirnya, bintang film Keluarga Cemara itu merasa tak kuat dan harus dibawa ke rumah sakit serta dirawat selama 8 hari.
"Tulang sakit, saya sampai ngelindur saya ngomong ada pedang di punggung. Rasanya aneh saya enggak kuat, akhirnya dibawa ke rumah sakit dirawat delapan hari," ujar dia.
Tak hanya Ringgo saja, anak keduanya yang bernama Mars juga harus merasakan hal yang sama dengannya. Baru berusia satu tahun, Mars juga sempat terkena demam berdarah di tahun 2021 lalu.
"Bayi ketika kena, kita deg-degan karena memang saat itu saya lagi di Yogyakarta lagi ada kerjaan dan tidak bisa ditinggal. Akhirnya istri yang bawa, saat itu istri sempat nangis kalau telfon karena harus ngeliat anak harus diinfus, dan disuntik ambil darah sampai trauma. Bahkan kalau setiap lihat tenaga medis masih takutnya, saya sampai gila," ujar ayah dua anak ini.
Saking traumanya, dia mengaku sempat mencari informasi di mana tempat yang memang bebas dari ancaman nyamuk demam berdarah, dan menemukannya di Islandia.
"Saya sampai Google di mana enggak ada yang nyamuk itu di Islandia," kata dia.