Cerita Matthew Lawrence yang Dipecat Agensi Gegara Tolak Bugil di Depan Sutradara
- Variety
VIVA Showbiz – Aktor Matthew Lawrence mengenang pengalaman yang tidak menyenangkan saat bekerja di dunia hiburan. Aktor pemeran film Mrs Doubtfire itu pernah dipecat oleh agensinya karena menolak permintaan sutradara untuk menanggalkan pakaian di kamar hotel.
Pria berusia 43 tahun itu mengungkap kisah kelam tersebut dalam bersama kedua saudaranya, Joey dan Andrew, di episode terbaru podcast bertajuk "Brotherly Love" di YouTube. Mereka awalnya membahas gerakan #MeToo, yang bertujuan memerangi pelecehan dan kekerasan seksual di Hollywood.
Lawrence kemudian berbagi pengalaman pribadi tentang pelecehan yang dialaminya. Pada satu titik, agensi mengirim Lawrence ke kamar hotel. Sudah ada sutradara peraih Oscar yang sangat terkenal di sana yang tidak menyebutkan namanya.
Artis Hollywood Matthew Lawrence
- Variety
"Aku sudah kehilangan agensi karena aku pernah pergi ke sebuah hotel yang mana aku tidak percaya mereka mengirimku ke sana untuk bertemu seorang sutradara yang sangat terkenal muncul dengan jubahnya, memintaku untuk membuka busana dan dia bilang akan mengambil foto Polaraid," ungkapnya.
Sutradara itu muncul dengan menggunakan jubah mandi. Dia kemudian meminta Lawrence untuk melepas pakaian dan berkata bahwa dia harus memotret tubuh Lawrence untuk kebutuhan dirinya.
"Dan jika aku melakukan X, Y, dan Z, aku akan bermain sebagai karakter Marvel selanjutnya. Aku tidak melakukan itu dan agensi memecatku karena aku meninggalkan ruangan sutradara ini," ujar Matthew.
Artis Hollywood Matthew Lawrence
- Entertainment Tonight
Terkejut dengan permintaan aneh dari sutradaranya itu, Lawrence kemudian menolak dan meninggalkan kamar sutradara itu. Tidak lama setelahnya, agensi yang menaungi Lawyrence memecatnya.
Sampai saat ini, pemeran serial "Boy Meets World" itu tidak pernah mengungkap nama sutradara maupun agensi yang dimaksud. Namun, dia ingin memperlihatkan bahwa pelecehan seksual bisa terjadi kepada siapa saja.
"Menurut saya, tidak banyak orang yang berani mengakui pengalaman seperti itu dan membicarakan hal ini di industri. Sekarang, memang, itu mungkin sekitar sepertiga dari apa yang dialami para perempuan, namun pria juga mengalaminya," pungkasnya.
