Terkuak, Ini Alasan Nafa Urbach Memutuskan Pindah Agama
- VIVA/Shalli Syartiqa
VIVA Showbiz - Penyanyi Tanah Air, akhirnya terkuak alasan Nafa Urbach memutuskan pindah agama dari Islam ke Kristen. Dirinya juga membantah alasan pindah keyakinan gegara pengaruh mantan suaminya, Zack Lee.
Nafa Urbach mengungkapkan bahwa memeluk agama Kristen adalah sebuah keinginan yang sudah lama, jauh sebelum bertemu dengan mantan suaminya. Ia sudah memiliki keinginan pindah agama pada tahun 2003.
"Saat itu gue masih 23 tahun. Rating sinetron gue selalu nomor satu. Iklan banyak, album laku, dan show lagi gila-gilaan," kata Nafa Urbach yang dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, pada Kamis 11 Mei 2023.
Ketika berada di puncak karirnya, Nafa Urbach mengalami sebuah kejadian yang membuat dirinya mempertanyakan keberadaan tuhan. Pertama hubungan dengan Primus Yustisio harus berakhir serta dirinya mengidap penyakit yang membuat dirinya harus menjalani operasi.
Setelah menjalani operasi, Nafa Urbach tak sengaja melihat khotbah Pendeta John Hartman melalui televisi yang ada di rumah sakit. Dirinya mengaku merasa tenang setelah mengendarai pendeta tersebut khotbah.
Pada saat menyaksikan Pendeta itu seolah-olah sedang mengajak berdoa bersama seperti memintanya untuk meletakan tangan kiri di tubuhnya yang sedang sakit dan tangan kanannya diangkat.
"Gue ikuti petunjuk pendeta itu dan mulai berdoa dalam nama Tuhan Yesus. Sesuatu yang tentu bertentangan dengan agama yang gue imani saat itu. Tapi gue coba saja (berdoa), siapa tahu sembuh," beber wanita berusia 42 tahun tersebut.
Setelah memutuskan pindah agama, ia kemudian jalan-jalan di Orchard Road, kemudian ia membeli salib yang membuat dirinya semakin yakin dengan keputusannya.
Kemudian ketika kembali ke hotel, Nafa Urbach membaca Alkitab yang berada di kamarnya. Lalu ia mendapatkan ayat Mazmur 6:3 yang berbunyi "Kasihanilah aku, Tuhan, sebab aku meran, sembuhkan aku, Tuhan, sebab tulang-tulangky gementar."
Setelah membuat ayat tersebut, Nafa Urbach menangis dan merasa lega serta rasa sulit untuk dijelaskan dan tidak dapat dilupakan hingga saat ini. Setelah kembali ke Indonesia, ia bertekad untuk tetap menguatkan imannya.