Film Buya Hamka Sukses Raih 1 Juta Penonton, Jadi Salah Satu Film Lebaran Terlaris
VIVA Showbiz – Film produksi Falcon Pictures dan Starvision, Buya Hamka berhasil meraih jumlah penonton sebanyak lebih dari satu juta. Hal itu menjadikan film garapan Fajar Bustomi tersebut masuk ke dalam jajaran film libur lebaran terlaris setelah menyentuh angka satu juta penonton.
Informasi itu disampaikan dalam unggahan terbaru pihak Falcon Pictures di Instagram resmi. Perasaan terima kasih pun disampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah menonton film Buya Hamka di bioskop dan memberi dukuangan untuk kemajuan dunia perfilman Indonesia.
"Terima Kasih para pecinta film Indonesia sehingga sampai hari ini sudah lebih dari 1 juta penonton untuk film #buyahamka. Maju dan berkembanglah terus perfilman di Indonesia!" bunyi keterangan dalam unggahan tersebut dikutip VIVA, Rabu, 3 Mei 2023.
Informasi mengenai capaian jumlah penonton itu juga disampaikan oleh Vino G Bastian selaku pemeran utama yang memainkan karakter Buya Hamka. Vino mengucap rasa syukur kemudian berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah menonton film Buya Hamka.
"Alhamdulillah, Selamat kepada 1 JUTA ORANG HEBAT yg masih berNYALI menonton salah satu kisah SEJARAH BANGSA ini. Hormat! Terima kasih banyak. #BUYAHAMKA SEGERA KE BIOSKOP NONTON BUYA HAMKA," tulis Vino G Bastian dikutip VIVA.
Sebagai informasi, selain Vino G Bastian, film Buya Hamka juga dibintangi oleh Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Desy Ratnasari, Reza Rahadian, Ayu Laksmi, Anjasmara, Marthino Lio, Reybong, Alfie Alfandy, Mawar De Jongh, Mathias Muchus Verdi Solaeman, Teuku Rifnu Wikana, Ben Kasyafani, Wafda Lubis, Ferry Salim, Donny Kesuma, dan yang lainnya.
Film Buya Hamka dibagi menjadi tiga babak. Babak pertama sedang tayang di bioskop. Berikut sinopsis film Buya Hamka babak pertama:
Periode dimana Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat.
Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit. Usaha-usaha Hamka untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi.