Saat Gus Miftah Berbicara di Depan Ratusan Pendeta dan Puluhan Romo
- ist
VIVA Showbiz – Pendakwah Gus Miftah kembali menjadi sorotan. Kali ini, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu berbicara di depan 200 pendeta dan 50 romo di GKI Gejayan, beberapa waktu yang lalu.
Apa yang disampaikan Gus Miftah melalui kesempatan tersebut? Scroll selanjutnya ya.
Gus Miftah, menyebut kemerdekaan beragama sangat dijamin oleh konstitusi Indonesia. Maka harapannya, para pemuka agama wajib menanamkan rasa cinta Tanah Air pada jamaah/jemaat masing-masing.
"Misalnya, saya selalu mengawali dengan pengajian saya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kita juga dapat contoh baik, Ngarsa Dalem keren setiap jam 10 menyanyikan lagu Indonesia Raya di tempat umum. Ini untuk menanamkan rasa cinta tanah air. Kewajiban pemuka agama untuk menggelorakan rasa cinta tanah air pada jamaah,” ujar Gus Miftah.
Selain itu, Gus Miftah menyampaikan tentang bagaimana semua agama dibuat untuk tujuan baik bagi manusia. Ia pun turut heran mengapa masih ada orang yang dipersulit untuk beribadah.
"Agama turun untuk memuliakan manusia, semua agama pasti baik karena mengajarkan kebaikan. Kalau ada yang mengatakan semua agama itu benar itu kurang tepat, seharusnya semua agama itu benar bagi penganutnya. Dan dalam konteks Pancasila kita tidak boleh menyalahkan agama orang lain. Dianggap ekstrim kalau atasnama agama, seseorang melanggar kesepakatan bersama untuk kemaslahatan, melanggar hukum,” katanya.
“Saya sering berpikir mengapa mau beribadah ijinnya dipersulit. Selama orang islam kemasjid dan orang Kristen gereja kan pasti ingin menjadi baik. Tapi ingat secinta cinta nya kamu dengan Tuhan, jangan sekali-sekali berinisiatif ingin menemuinya," sambungnya yang kemudian disambut dengan tawa.
Gus Miftah berharap para pemuka agama bisa menularkan semangat kebhinekaan pada seluruh jamaah masing-masing sehingga Indonesia bisa semakin sejuk.
"Jemaah kita mencontoh hal yang baik dari pemuka agama, maka menjadi tugas kita untuk menyampaikan hal-hal baik yang membangun tumbuhnya rasa kebhinekaan dan rasa cinta Tanah Air," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Badan Kerjasama Antar Denimonasi Kristen DIY, Pdt Agus Haryanto, mengatakan, kehadiran Gus Miftah untuk berdialog di GKI Gejayan adalah inisiatif bersama yang akhirnya terwujud. Tujuan besarnya, untuk mewujudkan lebih eratnya persaudaraan lintas iman dan DIY sebagai provinsi toleransi.
"Kami sempat bertemu Gus Miftah matur dan sependapat bahwa ini upaya kita menjadikan Jogja provinsi yang toleran. Beliau menyambut baik dan kami kebetulan kami bertemu dengan Kapolda yang menyambut baik. Esensinya bagaimana kita ciptakan kamtibmas kondusif dan mengupayakan provinsi toleran. Kena sekali tadi disampaikan Gus Miftah, dan sangat menyenangkan bisa berbincang bersama. Ada penghayatan yang diterima mungkin dari apa yang disampaikan dengan gaya guyonan ini," katanya.