Iwan Fals Puji Film Buya Hamka, Petik Pelajaran Berharga
- IG @iwanfals
VIVA Showbiz – Penyanyi solo ternama Tanah Air, Iwan Fals belum lama ini hadir dalam acara special screening film Buya Hamka yang diselenggarakan di kawasan Senayan, Jakarta. Setelah menonton, penyanyi legendaris itu mengapresiasi film yang dibintangi Vino G Bastian dan Laudya Cinthya Bella tersebut.Â
Iwan Fals merasa terhibur dan menyebut jalan cerita dalam film Buya Hamka sangat seru dan menarik. Ia juga tidak sabar untuk segera menyaksikan film keduanya. Diketahui, film Buya Hamka dibagi menjadi tiga babak, babak pertama akan tayang pada 19 April 2023.
"Seru ya, saya enggak sabar nunggu volume berikutnya. Buat saya ini penting untuk ada tokoh seperti Buya Hamka. Semakin banyak film seperti ini semakin bagus," ungkap Iwan Fals belum lama ini.
Iwan Fals juga mengaku memetik pesan penting dalam film garapan sutradara Fajar Bustomi tersebut. Salah satunya tentang bagaimana membangun hubungan antar sesama manusia dan dengan Sang Pencipta.
"Pelajaran agama ya. Jadi enggak cuma hubungan antar manusia tapi juga hubungan sama Tuhan. Ya itu kan fungsi damai, Islam," ungkapnya.
Lewat film tersebut, Iwan Fals jadi lebih banyak tahu tentang sosok Buya Hamka, sosok pejuang yang juga dikenal sebagai sastrawan dan wartawan. "Untungnya ada film ini jadi lebih tahu. Ada film ini kan jadi point sendiri," ucap Iwan Fals.
Selain Vino G Bastian dan Laudya Chintya Bella, film Buya Hamka juga dibintangi oleh Donny Damara, Desy Ratnasari, Reza Rahadian, Ayu Laksmi, Anjasmara, Marthino Lio, Reybong, Alfie Alfandy, Mawar De Jongh, Mathias Muchus Verdi Solaeman, Teuku Rifnu Wikana, Ben Kasyafani, Wafda Lubis, Ferry Salim, Donny Kesuma, Cok Simbara, Roy Sungkono, Yoriko Angeline, Ajil Ditto, Zayyan Sakha, dan Yoga Pratama.
Berikut sinopsis film Buya Hamka babak pertama:
Periode dimana Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat.Â
Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit. Usaha-usaha Hamka untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi.