Karena Toa Masjid, Ini Kisah Jusuf Hamka Memutuskan Jadi Mualaf

Jusuf Hamka
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA Showbiz - Pengusaha tanah air keturunan Tionghoa, Jusuf Hamka memutuskan menjadi mualaf ketika dirinya masih berusia 24 tahun.

Dari Rutan Bareskrim, Eks Notaris Tersangka Penggelapan Kirim Surat Maaf ke Jusuf Hamka

Ketika memutuskan menjadi Mualaf, Jusuf Hamka dipimpin langsung oleh salah satu ulama ternama di Indonesia yaitu Buya Hamka untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal tersebut terjadi pada tahun 1981 di Masjid Al Azhar, Kebayoran Jakarta Selatan.

Jusuf Hamka

Photo :
  • Tangkapan layar
Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Jusuf Hamka menceritakan kisahnya ketika dirinya menjadi seorang mualaf. Ketika itu ia sedang berada di masjid Al Azhar dan membaca majalah mengenai kisah seorang mualaf.

Setelah itu, pengusaha berusia 65 tahun tersebut menemui pengelola masjid tersebut yaitu Ustaz Zaelani, kemudian Ustaz Zaelani membawanya ke Buya Hamka.

Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

Setelah bertemu dengan Buya Hamka, Jusuf Hamka meminta  waktu satu hari untuk memutuskan menjadi seorang mualaf. Akan tetapi Buya Hamka memberikan nasihat untuk tidak menunda-nunda ketika hendak mengucapkan dua kalimat syahadat.

"Saya bilang besok saya belajar dulu, Buya Hamka bilang 'kalau kamu pulang belum muslim tapi kamu niat masuk Islam, kamu kenapa-kenapa, kecelakaan, meninggal sebagai non muslim, dosanya di Buya'. Oke deh saya masuk Islam, saya baca dua kalimat syahadat," kata Jusuf Hamka seperti dikutip dari tayangan YouTube Helmi Yahya berbicara.

Setelah tiga bulan resmi menjadi seorang mualaf, Jusuf Hamka diminta untuk datang di kediaman Buya Hamka. Ketika sampai di rumahnya, Jusuf Hamka melihat sekitar 300 orang. Di momen itu juga, ia diangkat menjadi anak angkat Buya Hamka.

Jusuf Hamka.

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

Selain itu, Jusuf Hamka menceritakan awal mulanya ketertiatik kepada Islam, ketika dirinya berteman yang seorang muslim. Ia juga memutuskan menjadi seorang mualaf karena adanya toleransi umat muslim.

"Depan rumah saya masjid, toanya nyaris ke tempat kami. Waktu itu ibu saya sakit nyaris stroke. Saya kemudian berbicara ke pengurus masjid bilang 'pak kyai, ibu saya sakit, ibu saya suka kebangun malam kalau dengar suara adzan boleh nggak bantu saya tolong deh tiga hari dikecilin volumenya sampai ibu saya sembuh, atau nanti saya cari saudaranya kami pindahin'," ungkap tutur Jusuf Hamka.

Mendengar permintaan Jusuf Hamka yang kala itu masih bernama Alun, pengurus masjid tersebut pun mengabulkan permintaannya, buka tiga hari melainkan sampai satu minggu bahkan sampai ibunya sembuh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya