Umat Islam Menyembah Kabah? Begini Jawaban Habib Husein Jafar Al-Hadar
- Tangkapan Layar: YouTube
VIVA Showbiz – Tidak sedikit masyarakat non muslim yang mengatakan bahwa umat Islam menyembah Kabah, karena saat melaksanakan sholat pasti mereka akan menghadap ke arah Kabah. Untuk sebagian umat Islam, jika dihadapkan dengan pertanyaan seperti ini akan merasa bingung.
Namun, Habib Husein Jafar Al-Hadar menjawabnya dengan gamblang ketika podcast login di kanal YouTube Deddy Corbuzier. Dalam podcast tersebut, Habib Jafar ditanya oleh Onadio Leonardo atau yang akrab disapa Onad mengenai hal tersebut.
"Mengapa Umat islam menyembah ka'bah yang notabene itu adalah bangunan?" tanya Onadio Leonardo seperti dilansir dari kanal YouTube Deddy Corbuzier yang dilansir pada Senin, 27 Maret 2023.
"Secara filosofis ka'bah itu artinya persegi, terbuat dari batu yang disusun menjadi bangunan sederhana dan secara visual juga terlihat sangat biasa saja. Tapi ini untuk menunjukkan bahwa Tuhan itu enggak bisa divisualisasikan. Dia maha tak terbatas sehingga tidak bisa divisualisasikan," jawab Habib Jafar.
Kabah juga bukan berhala yang disembah oleh kaum muslim tapi menurut dia pada dasarnya Kabah adalah sebuah simbol perlawanan dari berhala. Menurut sejarahnya, Kabah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk memberantas berhala dengan pendekatan yang rasional.
Lebih lanjut, Habib Jafar mencontohkan saat zaman Nabi Musa, umatnya yang berkhianat sudah membangun berhala bernama Samiri. Samiri adalah sapi besar yang terbuat dari emas dan memiliki lubang di bagian belakangnya untuk mengelabui orang-orang supaya meyakini bahwa patung itu bisa bicara dan visualisasi dari bentuk Tuhan.
Berkaca pada hal itu, Kabah dikatakan sengaja dibuat secara sederhana untuk menyadarkan umat Islam bahwa Tuhan tidak bisa divisualisasikan melalui bentuk apa pun.
"Kabah dibuat sesederhana itu menggambarkan bahwa kalau kita pengin lihat Tuhan pakai mata kepala tidak akan pernah bisa kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Kita kalau lihat Kabah pakai mata kepala biasa saja," kata Habib Ja'far.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga membagikan kisahnya saat melaksanakan ibadah umrah. Saat itu, dia merasa bahwa Kabah sangat biasa saja dan dia lebih tertarik untuk melihat tower yang sangat besar dan indah.
"Kenapa demikian? Karena saya lihat pakai mata kepala, sedangkan mata hati saya sedang buta hari itu karena saya ego dan berpikir bahwa ketika saya melihat Kabah gue harus nangis karena ini tempat saya bersujud dan sebagainya. Tapi ketika keesokan harinya ketika ego itu hilang, karena ego itu musuh utama dalam Islam, justru akhirnya saya bisa merasakan kekuatan spiritual Kabah," tegasnya.
Menurut Habib Jafar, Kabah akan menjadi sangat istimewa saat dilihat dengan menggunakan mata batin umat Islam sebagai dikatakan dalam Al Quran yaitu falya'buduu robba haadzal baiti.
"Dia itu rumah Allah, tentu ini dalam pengertian yang simbolis, jadi bukan dia adalah Allah, bukan berarti Allah juga tinggal di sana, tapi itu adalah arah yang Allah tunjuk untuk penunjuk arah kita ketika salat atau kiblat. Jadi bukan kita menyembah Kabah. Kabah itu menjadi mulia karena yang mahamulia menunjuk dia sebagai kiblat," tandas Habib Ja'far.