Lina Mukherjee Cuek Dilaporkan Polisi: Belum Ada Kasus Tersangka Makan Babi
- Instagram @linamukherjee_
VIVA Showbiz – Selebgram Lina Mukherjee tampaknya cuek dengan berbagai kritik yang disampaikan netizen karena ia makan babi hanya untuk keperluan konten. Aksi Lina tersebut dikecam banyak orang hingga membuatnya dilaporkan oleh ustadz M Syarif Hidayat atas dugaan penistaan agama.
Melalui unggahan Instagram story, Lina Mukherjee justru menantang ustadz Syarif supaya mengurus kasus-kasus yang lebih serius dari pada melaporkan dirinya.
Lina Mukherjee makan daging babi
- TikTok @lilumukerji
"Ustadz atau yang laporin aku banyak tuh kasus prostitute dan lain-lain, kemiskinan. Urus yang lain lebih dapat pahala ketimbang babi. Kasihan polisi mengurusin babi hewan lucu. Maaf ini opiniku aja," tulis Lina Mukherjee, dikutip Jumat 17 Maret 2023.
Lina membagikan tangkapan layar salah satu berita yang menyebutkan bahwa ia telah dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan.
Dia juga tidak ingin menanggapi kasus ini lebih lanjut sehingga ia meminta para netizen untuk berhenti mengiriminya pesan di media sosial. Lina Mukherjee juga merasa bahwa kasus kontennya makan babi tersebut seharusnya tidak perlu dibuat ramai karena tidak ada orang yang ditetapkan sebagai tersangka hanya karena makan babi.
"Netizen budiman, belum ada kasus tersangka makan babi, peraya deh. Aku gak ngajak orang makan babi kok! Jadi diemin aja, gak usah DM aku," sambungnya.
Saat ini, Lina sedang sibuk menikmati waktu liburan bersama teman-temannya di Lombok sehingga ia tidak mau ambil pusing dengan komentar-komentar netizen. Lina percaya waktu akan berjalan dan semua yang dialaminya ini akan berlalu.
Ia pun tidak terima terus-terusan dianggap telah melakukan kejahatan akibat makan babi yang haram baginya.
"Makan babi, kalau makan manusia kayak Sumanto baru loh jahat," kata Lina Mukherjee.
Lina Mukherjee Jual Tas hingga Emas Buat Bertahan Hidup saat di Penjara
Konten kreator Lina Mukherjee sudah menghirup udara bebas setelah ditahan selama kurang lebih 17 bulan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II, Palembang.
