Kontroversi Video Musik Sam Smith, Ada Tari Hiper-Seksual dan Disebut Normalisasi Pornografi
- Instagram @samsmith
VIVA Showbiz – Sam Smith telah memicu kontroversi tentang tarian 'hiper-seksual' dalam video musik barunya yang diunggah pada Januari 2023 lalu. Para kritikus berpendapat bahwa tampilannya menunjukkan seolah menormalkan pornografi dalam budaya pop meski penggemar menyebutnya bahwa itu hanya sebuah kreativitas.
Dikutip laman Daily Mail, video musik yang berbau sensualitas itu dibuat pada lagu baru berjudul I'm Not Here To Make Friends. Video tersebut telah menimbulkan perdebatan tentang apakah itu harus dibatasi usia pada platform seperti YouTube karena kontennya yang dianggap eksplisit.
Video ini awalnya menunjukkan para dancer dan Sam Smith tiba di sebuah kastil dengan helikopter sebelum menari bersama sejumlah besar pemain yang mengenakan korset, bretel, dan jumbai yang menutupi puting. Pancuran air juga terlihat disemprotkan ke mulut penyanyi itu.
Di adegan lain, para penari difilmkan perlahan-lahan menyodorkan tempat tidur dengan hanya mengenakan pakaian dalam kulit hitam dan kemudian mengelilingi Smith, yang non-biner, sambil menari dengan provokatif. Penyanyi berusia 30 tahun itu merilis video untuk lagu baru tersebut sebagai bagian dari album baru Gloria.
Tampil di ITV's Good Morning Britain, jurnalis Inggris Alex Phillips mengatakan video musik itu 'tidak sehat' bagi masyarakat, menambahkan bahwa video tersebut nyaris satu konsep dengan pornografi hardcore ekstrim di beberapa bagian adegannya. Hal itu diungkapnya pada presenter Susanna Reid dan Richard Madeley.
"Anda harus mengedit banyak video itu untuk dapat menampilkannya di televisi. Intinya adalah remaja dan anak muda adalah penonton yang menonton hal-hal ini dan tidak ada hambatan. Mereka sepenuhnya tersedia di YouTube dan TikTok," tuturnya.
Alex menambahkan bahwa video milik Sam Smith itu dibuat terlalu berlebihan dengan menormalisasi pendapatnya soal sisi seksualitas. Padahal, beberapa adegan justru dapat memicu kerentanan pada pelecehan seksual yang mengintai remaja.
"Kita hidup di zaman sekarang di mana pornografi menjadi sangat dinormalisasi. Itu ada di video musik, dalam mode cepat yang dipasarkan ke remaja dan kita juga hidup di zaman di mana kita tahu bahwa orang-orang mengalami pelecehan seksual di sekolah," kata dia.
"Saya tidak berpikir itu adalah suatu kebetulan bahwa pelaporan hal-hal seperti pelecehan seksual dan serangan seksual, hubungan berantakan, geser generasi ke kiri dan geser ke kanan. Itu buruk, tidak sehat, tidak baik untuk masyarakat dan ini adalah gejalanya," bebernya.
Pada dasarnya, Alex bukan mengomentari seksualitas Sam Smith yang mengaku non-biner. Kendati demikian, di beberapa adegannya Sam Smith dianggap menonjolkan gairah seksual yang kurang tepat terlebih rentan dilihat remaja yang belum cukup mendapatkan edukasi mengenai sems yang tepat.
"Gaya pakaiannya tidak mengganggu saya. Ini adalah seksualisasi terbuka, aspek pornografi itulah yang dianggap sebagai seksualitas jenis hardcore ekstrim yang secara simbolis diwakili dalam berbagai tindakan dalam video ini dan penontonnya adalah kaum muda. Itu tidak normal. Kita harus sampai pada tahap di mana orang perlu mengendalikannya kembali sekarang," bebernya.
Jurnalis itu juga mengatakan tidak mungkin melindungi anak-anak dari paparan 'adegan seks ekstrem' yang ditampilkan dalam video tersebut karena akan sulit dilakukan. Maka dari itu, ia menegaskan seharusnya tugas tim kreatif Sam Smith yang sebaiknya berpikir matang sebelum benar-benar membuat dan mengunggahnya.
"Masalahnya adalah penggambaran grafis dari apa yang akan menjadi adegan seks yang ekstrim. Sangat baik mengatakan jangan biarkan anak-anak Anda menontonnya, anak-anak memiliki handset dan ponsel - mereka akan melihatnya. Anda tidak dapat melindungi anak-anak Anda dari hal-hal seperti ini. Itu tidak datang dengan peringatan konten, Anda tidak perlu memasukkan kartu kredit dan membuktikan bahwa Anda berusia 18 tahun untuk menonton video ini," tandasnya.