Mertua Arie Kriting Unggah Video Minum Air Bekas Cuci Kaki Ibunya, Begini Kata Buya Yahya
- Tangkapan Layar: Instagram
VIVA Showbiz – Perselisihan antara ibu, Nursyah, dan anaknya, Indah Permatasari, ternyata masih belum menemui titik terang. Nursyah sampai saat ini belum merestui pernikahan Indah dan Arie Kriting. Bahkan, belakangan ini konflik terjadi usai pernikahan adik Indah Permatasari.
Sang adik diketahui menikah dengan pria yang masih keturunan bangsawan. Karenanya, usai pernikahan tersebut Nursyah secara gamblang membandingkan dengan Arie Kriting dan menantu barunya. Tindakan ini sampai membuat Nursyah ramai dihujat publik.
Terkini, Nursyah membuat konten ketika dia membasuh kaki ibunya, kemudian dilanjutkan dengan meminum air bekas cuci kaki ibu. Tampaknya, dia ingin memperlihatkan bahwa dia adalah anak yang penyayang dan berbakti kepada orang tua.
Nursyah Mencuci Kaki Ibunya
- Tangkapan Layar: Instagram
Karena, selama ini dia menuduh sang anak, Indah Permatasari, sebagai anak yang tidak berbakti kepada ibunya. Indah menikah dengan Kriting yang tak direstuinya. Namun, banyak warganet yang menghujatnya atas konten basuh dan minum air bekas cuci kaki ibu.
Mereka juga bertanya soal hadits Nabi Muhammad SAW tentang minum air bekas cuci kaki. Lalu, Prof. Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., Ph.D. atau yang dikenal dengan Buya Yahya menyampaikan pandangannya mengenai hal tersebut.
Buya Yahya mengatakan bahwa mencium kaki, termasuk kaki ibu adalah sesuatu yang dibenarkan dalam ajaran Islam. Karena hal tersebut ada dicontohkan sahabat Nabi maupun Rasulullah SAW.
“Kalau mencium kaki masih ada. Dicontohkan sahabat nabi dan baginda nabi Muhammad SAW. Tapi bukan mencium air yang dibasuh. Gak ada pendidikan semacam itu, mencium kakinya ibunda lalu airnya diminum” kata Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV yang tayang 18 Januari 2018.
Nursyah Meminum Air Cuci Kaki Ibunya
- Tangkapan Layar: Instagram
Buya justru mengkritik orang yang meminum air bekas membasuh kaki ibu, namun sikapnya kepada orang tua justru keras. “Tapi kalau ngomong kenceng membentak-bentak sama ibunya. Bohong benar itu orang,” kata dia.
Pengasuh dari Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon itu mengatakan, kelembutan terhadap orang tua jika tidak bisa mencium kakinya, bisa cukup dengan mencium tangannya, pipinya, atau keningnya.
“Setelah itu berakhlak yang lembut,” jelas dia. Mencium bekas cucian kaki, nggak (boleh). Kotor itu. Bukan kaki ibu yang kotor. Tapi kaki ibu Anda menginjak sesuatu yang kotor di bawah. Sehingga itu (air bekas basuh kaki ibu) kotor. (mengandung) penyakit dan tidak diperkenankan seperti itu,” papar dia.
