Profil Jung Myung Seok Pendiri Sekte Sesat, Jesus Morning Star di Korea Selatan
- Istimewa
VIVA Showbiz – Serial Dokumenter yang baru tayang di Netflix berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal viral di media sosial. Serial ini mengangkat sebuah kisah yang diklaim nyata soal adanya sekte sesat di Korea Selatan yang bernama Jesus Morning Star (JMS).
Kabarnya sekte sesat itu didirikan oleh empat orang, namun dari keempatnya yang paling mencolok adalah seorang pria bernama Jung Myung Seok. Diceritakan, para korban yang telah lolos dari sekte sesat itu memberanikan diri untuk bercerita dalam serial dokumenter tersebut.
Mereka mengatakan bahwa sekte ini menargetkan wanita muda dengan wajah cantik dan tinggi ideal untuk dijadikan pengikut. Sontak saat mencuatnya kabar ini, publik dibuat penasaran seperti apa latar belakang Jung Myung Seok.
Profil Jung Myung Seok
Mengutip beberapa sumber Jumat 10 Maret 2023. Jung Myung adalah seorang pria yang lahir di Wall Myeongdong-gil, Geumsan, Provinsi Chungcheong Selatan, Korea Selatan pada 16 Maret 1945.
Di tahun 1999 Jung mendirikan gereja yang diberi nama Christian Gospel Mission atau Jesus Morning Star (JMS). Dalam gereja itu Jung dikabarkan mendoktrin para pengikutnya dengan mengatakan bahwa di adalah Mesias yang telah turun ke bumi.
Dalam dunia pendidikan Jung telah menyelesaikan gelar doktornya. Diawali dengan dia lulus dari Universitas Seminari Teologi Methodist Wesley pada tahun 1983.
Kemudian dia menyelesaikan program manajemen eksekutif di sekolah pascasarjana Administrasi, Universitas Chungnam tahun 1998.
Lebih lanjut, Jung meraih gelar doktor kehormatan filsafat dari Universitas Internasional Terbuka di bawah UNESCO yang berada di Sri Lanka pada tahun 2001 silam.
Kesaksian korban soal perlakuan Jung Myung Seok
Dalam serial dokumenter itu, sejumlah korban mengungkap kelakuan bejat Jung. Disebutkan pria tua itu telah beberapa kali melakukan pelecehan seksual terhadap para wanita pengikutnya.
Bahkan dia juga sampai mencuci otak para pengikutnya sehingga pengikut yang didominasi gadis-gadis cantik itu rela melakukan apapun yang diperintahkan Jung.
Kemudian masih menurut kesaksian korban, Jung juga memerintahkan para pengikutnya untuk mencari orang baru yang mau ditawari masuk ke JMS. Mayoritas orang yang terpengaruh adalah mereka yang sedang ditimpa permasalahan dalam hidup.
Ajaran JMS ini pun disinyalir telah menyebar luas bahkan hingga ke luar Korea Selatan, seperti di China, Hong Kong, Amerika Serikat hingga Australia.
Skandal aliran sesat ini mulai diketahui ketika dua orang wanita melapor atas pemerkosaan yang dilakukan Jung terhadap mereka. Diperkirakan terdapat 100 kasus serupa yang telah dilakukan Jung.
Akibat laporan itu akhirnya Jung divonis hukuman 10 tahun penjara. Namun, pada Februari 2018 dia dibebaskan, hingga akhirnya kembali ditangkap atas kasus yang sama pada 28 Oktober 2022 lalu.
Kisah Jung Myung Seok ini pun lantas diangkat menjadi serial dokumenter berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal yang saat ini tayang di Netflix.