Hari Perempuan Internasional, Velove Vexia Singgung Soal KDRT

Velove Vexia.
Sumber :
  • Instagram @vaelovexia

VIVA Showbiz – Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret untuk mengingatkan kembali perjuangan seorang wanita beserta prestasi dan pencapaian yang telah diraih oleh semua perempuan di dunia.

Polisi Tangkap Penyalur Pekerja Migran Ilegal, Sudah Beraksi Sejak 2020

Peringatan ini juga bertujuan untuk memperjuangkan kesetaraan gender yang mana sering kali wanita masih dianggap lemah dibandingkan para laki-laki. Yuk, scroll untuk mengetahui pandangan Velove Vexia.

Sebagai publik figur yang sering menginspirasi banyak perempuan dan membela hak-hak perempuan, Velove Vexia mengungkapkan pemikirannya tentang hari perempuan ini.

Motif Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Jakarta Utara

Velove Vexia

Photo :
  • Instagram/vaelovexia

"Aku dari dulu udah aktif soal women empowerment dan ada ketertarikan di sana, senang banget dengan hari ini. Di lihat dari lima tahun terakhir, beda banget ya sekarang awareness tentang kesetaraan, empowerment itu jauh lebih tinggi," kata Velove Vexia saat ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu 8 Maret 2023.

6 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Aceh Timur

Velove Vexia merasa senang karena semakin banyak perempuan Indonesia yang sadar akan hak-haknya sendiri. Menurutnya, sesama perempuan harus saling mendukung dalam memperjuangkan haknya.

"Kita harus perjuangkan hak kita, kita juga perlu mendukung satu sama lain," lanjutnya.

Akan tetapi, Velove Vexia tidak memungkiri bahwa masih banyak perempuan yang tidak menyadari pentingnya hak mereka. Bicara soal hak perempuan, bagi Velove hal itu terbilang sangat luas mulai dari kebebasan berpakaian hingga gaya hidup.

"Kalau kita perempuan, punya hak merasa nyaman di mana pun, kita punya hak untuk memakai pakaian yang kita nyaman, kita punya hak untuk berbicara, mengutarakan pemikiran," kata Velove.

Velove Vexia juga mengamati kejadian kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang kerap menjadikan perempuan sebagai korban. Meski tidak membenarkan hal itu, Velove juga tidak bisa memungkiri bahwa sebenarnya ada banyak laki-laki yang juga mengalami kejadian serupa.

Velove Vexia

Photo :
  • Instagram Velove Vexia

"KDRT itu sebenarnya ngga sepenuhnya tentang perempuan, ada juga kok laki-laki yang menerima (KDRT). Tapi memang mayoritas perempuan yang mengalami," ujarnya.

Kekerasan yang dialami oleh perempuan disebabkan oleh faktor kurangnya kesadaran dari diri seseorang tentang hak dan kebebasannya untuk merasa aman dan nyaman di dalam rumah. Menurutnya, masih banyak perempuan yang memerlukan edukasi soal kemampuan dan kekuatannya untuk bebas bersuara.

"Mungkin didikan di rumahnya, di lingkungannya kurang (mengedukasi) bahwa perempuan itu punya power. Malah seperti perempuan ada di posisi yang lemah, ngga boleh ngomong, dikasarin ngga boleh berontak. Padahal kan ngga begitu. Kalau kamu merasa ngga nyaman, ngga aman, kamu berhak bilang tidak," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya