Deretan Aset yang Dituntut Gideon Tengker ke Rieta Amilia, Nominalnya Capai 100M

VIVA Showbiz – Polemik rebutan harta gono-gini yang diajukan oleh Gideon Tengker terhadap mantan istrinya Rieta Amilia masih belum menemukan titik terang. 

Melalui pengacaranya Erles Rareral, Gideon Tengker mengumumkan beberapa aset berharga yang akan ia gugat dari Rieta Amilia. Selain rumah produksi Frame Ritz, Gideon juga menuntut beberapa aset properti lainnya.



Gideon Tengker Tuntut Rieta Amalia Pasal Harta Gono Gini

Photo :

• TikTok

“Ada apartemen di SCBD, ada rumah di Tebet, ada Frame Ritz, ada hotel di Bali," ungkap Erles Rareral kepada awak media, melansir tayangan YouTube, Kamis 2 Maret 2023.

Dari empat properti yang disebutkan itu, nominal yang dicapai begitu fantastis. Bukan lagi sejumlah ratusan juta melainkan hingga ratusan miliar rupiah.

"Kalau ditotal sekitar Rp100 miliar," kata Erles Rareral.

Gideon Tengker merasa harta tersebut juga berhak menjadi miliknya. Sebab, setelah cerai dengan Rieta Amilia, aset-aset tersebut seharusnya dibagi dua dengan dirinya. Sang pengacara pun menekankan bahwa kliennya bukan bermaksud meminta jumlah yang lebih banyak, namun ia hanya menginginkan keadilan.

“Bukan kami minta bagian lebih banyak, ngga. Jangan lah jadi orang serakah. Itu kan semua sudah tercatat, suami sekian, istri sekian," jelas Erles Rareral.

Pada 15 Februari lalu, Gideon Tengker menyatakan akan mendaftarkan gugatan harta gono-gini terhadap Rieta Amilia. Namun, ia mengurungkan niatnya dengan dalih masih mengumpulkan bukti-bukti untuk memperkuat laporannya.



Rieta Amilia dan Anak-anaknya

Photo :

• IG @rieta_amilia

Hingga saat ini, Gideon Tengker masih belum melayangkan gugatan secara resmi ke pihak yang berwajib. Ia masih menunggu itikad baik dari pihak Rieta Amilia agar mereka bisa membicarakan masalah harta gono-gini itu.

"Kami masih tunggu itikad baiknya," ucap Erles Rareral.

Halaman Selanjutnya

Gideon Tengker merasa harta tersebut juga berhak menjadi miliknya. Sebab, setelah cerai dengan Rieta Amilia, aset-aset tersebut seharusnya dibagi dua dengan dirinya. Sang pengacara pun menekankan bahwa kliennya bukan bermaksud meminta jumlah yang lebih banyak, namun ia hanya menginginkan keadilan.