Sikap Syakir Daulay Disebut Berubah Drastis Hingga Sepelekan Ayah
- Istimewa
VIVA Showbiz – Ayah Syakir Daulay, M Hasan Daulay baru-baru ini sempat membuat heboh dengan pengakuannya soal sikap sang anak. Sebab saat ini, sikap Syakir Daulay diketahui langsung berubah seiring dengan kariernya yang semakin cemerlang di dunia hiburan Tanah Air.Â
Melihat sang anak mengalami perubahan yang sangat signifikan, Hasan pun mengaku kecewa dan sakit hati. Apalagi dia sudah memutuskan untuk hijrah dari Aceh ke Jakarta hanya untuk menemui Syakir Daulay.Â
"Saya juga heran kenapa dia seperti itu, seandainya kami tidak rantaukan dia, dia nggak jadi apa-apa itu, nggak terkenal hari ini," kata Hasan dilansir dari Kanal YouTube Mantra Room pada Senin, 27 Februari 2023.
Hasan sendiri mengaku bahwa Syakir sudah pergi merantau ke Ibu Kota sejak tahun 2009 silam. Tak lama setelah itu, sang anak disebut pernah melupakan beberapa orang yang berjasa di hidupnya. Hal inilah yang membuatnya kecewa karena melupakan beberapa orang penting.Â
"Tapi itu dia lupakan semuanya begitu juga pada awal dia merantau banyak sekali orang-orang berjasa pada dia. Itu pun dia lupakan, kalau saya sebutkan puluhan dari 2009 sampai 2017, puluhan tetapi itu tidak pernah diingat," paparnya.
Ayah kandung Syakir Daulay mengaku bahwa dirinya merasa malu dengan orang-orang yang pernah berjasa di hidup sang anak. Apalagi, melihat sikap sang anak yang saat ini telah berubah drastis melupakan jasa para pengajar sebelumnya.Â
"Diingat ke atasnya dan saya sangat malu terhadap mereka, karena dia lupa jasa-jasanya. Jasa-jasa guru mengajarkannya dari awal, mengajarkan dia ceramah, ada Ustadz Rofi, ada Habib Lubis banyak lainnya. Ada ibu Asuh juga pokoknya cukup banyak," jelasnya.
"Ketika dia lupa kepada orang-orang telah membuat karirnya sukses di awal, dia lupa masa-masa dulu. Ternyata bukan cuma mereka dilupakan tetapi ayahnya juga dilupakan, itu yang sangat saya sesalkan," tambahnya.
Sembari meneteskan air mata, Hasan berkata bahwa keluarga tidak membutuhkan apapun dari Syakir, termasuk soal rumah. Sebab, keluarganya saat ini hanya memerlukan sosok Syakir karena merasa rindu dengan kebersamaan mereka.Â
"Harapan ayah ke depan, ayah mau dia tinggal disini kalau datang untuk jenguk, lebih bagus nggak usah datang," ucapnya sembari menangis.
"Kalau datang untuk jenguk dan tidak untuk tinggal nggak usah datang, kami nggak butuh pemberian dari dia, kami nggak butuh rumah dia, yang kami butuh kehadirannya. Kami ingin lihat kebersamaan sehari-hari canda tawa dia itu yang kami perlukan," tandasnya.