Haru, Jessica Iskandar Ungkap Perubahan Hidup Sejak Kelahiran Anak Kedua
- Instagram @inijedar
VIVA Showbiz – Jessica Iskandar atau yang lebih akrab disapa Jedar, tengah berbahagia lantaran resmi menjadi ibu dari dua anak laki-laki. Terlebih, kebahagiaannya tersebut terjadi usai menikah dengan Vincent Verhaag dan melahirkan anak keduanya, Don Verhaag.
Perjalanan hidup keluarga kecil presenter 35 tahun itu sering ditunjukkan melalui unggahan di media sosial. Rupanya, kelahiran putranya dari Vincent Verhaag dan menetap di Bali, membuat perubahan dalam hidup Jedar yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Scroll selanjutnya.
"2022 itu salah satu tahun terbaik tapi juga penuh rintangan, but that’s okay, that’s life kan ya? Aku sih fokus sama momen terbaik aja. Seperti momen ketemu Don pertama kali, pegang dan peluk dia, lalu pelan-pelan lihat dia tumbuh, semakin hari semakin besar... Spesial banget!" tulis Jedar sembari mengunggah potret kebersamaannya dengan putra kecilnya.
Perkembangan Don menjadi salah satu sumber kebahagiaan pada Jedar yang membuatnya semakin merasa terharu. Don yang kini sudah berusia 9 bulan kini mulai bisa merangkak saat bermain di pantai pasir. Terlebih, Don pun semakin sigap bergerak untuk mulai belajar jalan sembari dijaga oleh kakak sambungnya El Barrack.
Diakui ibu 2 anak itu sembari berbagi pengalamanny, anak terkecilnya itu sudah mulai memasuki usia dimana Ia yang lebih aktif bergerak dan sudah mulai belajar berjalan. Sebagai Ibu, ia merasa harus mendukung kenyamanan anak melalui pemakaian celana pull-up pada popok yang paling dicari oleh Ibu untuk kebutuhan si Kecil.
Ada pun kematangan pergerakan bayi dimulai pada tahun pertama kehidupannya, yaitu pada usia 12 bulan dan kematangan tahap berjalan si Kecil terjadi dalam fase 3 tahun pertamanya. Pada periode ini, si Kecil membutuhkan dukungan antara lain seperti pola asuh positif dan peralatan serta perlengkapan yang mendukung kemahiran geraknya.
Salah satunya, popok yang ternyata sangat berpengaruh terhadap perkembangan motorik si Kecil. Maka dari itu, penting untuk memberikan popok dengan inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) dengan struktur penyerapan yang lebih panjang dari popok biasa sehingga baik untuk mengurangi risiko ruam popok dan tentu dengan harga yang lebih terjangkau.
"Pemilihan popok harus dengan daya serap yang tinggi. Tujuannya untuk menghindari gumpalan dan kebocoran yang dapat mengubah tingkat pH kulit dan menyebabkan iritasi atau ruam popok," tutur dokter spesialis anak, dr. S.T. Andreas Cristan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A.
Ia menjelaskan, Ibu juga harus memastikan bahwa popok si Kecil berada pada pH kulit normal, yaitu diantara 5,5. Perlu diketahui juga bahwa mengenakan popok dalam kondisi basah, membengkak ataupun menggumpal akan menghasilkan sebuah abduction atau pergerakan menyamping.
"Hal inilah yang menyebabkan kaki si kecil mengangkang sehingga postur tubuhnya terlihat kurang baik," bebernya.
CEO MAKUKU Indonesia, Jason Lee menambahkan selain mencegah risiko ruam popok, teknologi SAP diciptakan lebih unggul dari popok lainnya karena memiliki daerah serap yang lebih panjang dan karet elastis yang lebih sederhana sehingga fleksibel, nyaman, dan tidak menyebabkan bocor ataupun gumpalan. Teknologi SAP ini merupakan bentuk komitmen pihaknya untuk terus berinovasi dalam mendukung kebutuhan popok yang berkualitas untuk kenyamanan, terutama kesehatan si kecil.