Rugi Rp1,2 Triliun, Victoria Beckham Tetap Mempertahankan Bisnisnya

David Beckham dan Victoria Beckham.
Sumber :
  • Instagram/victoriabeckham

VIVA Showbiz - Istri David Beckham, Victoria Beckham baru-baru ini telah mendapatkan kabar buruk dalam bisnisnya setelah diketahui merugi sebesar 66 juta poundsterling atau setara dengan Rp1,2 triliun.

Crazy Growth: Rahasia Sukses Hill House dan Produk Multi-Miliar Nap Dress

Seperti diketuai, Victoria Beckham sudah lama berkecimpung di dunia bisnis khususnya di rumah mode dan kecantikan. Meskipun dalam satu terakhir mendapatkan penjualan yang cukup signifikan, namun ia tetap saja mengalami kerugian.

Victoria Beckham dengan tato inisial DD di pergelangannya

Photo :
  • pagesix.com
Genjot Efisiensi dan Pertumbuhan Bisnis, Bank Jago Gandeng Google Cloud Manfaatkan AI

Dilansir Intip Seleb, Jumat 13 Januari 2023. Kerugian yang dialami Victoria Beckham bukan yang pertama kalinya. Pada 2020, Ibu empat anak tersebut sempat mengalami kerugian sebesar Rp148 miliar.

Diketahui awal bisnis Victoria Beckham pada 2008 adalah gaun. Namun kini bisnisnya semakin meluas dengan membuat tas, mantel, sepatu hingga aksesoris.

Penuhi Standar Global, Bank Mandiri Perkuat dan Perluas Sistem Keberlangsungan Bisnis

Namun pada tahun 2022, Victoria Beckham secara mengejutkan mendapatkan kabar bahwa bisnisnya tersebut mengalami kerugian cukup besar yaitu hampir Rp1,2 triliun.

Meskipun sudah mendapatkan kerugian cukup besar, Victoria Beckham tetap akan mempertahankan bisnisnya dan bertekad untuk memulihkan kembali.

David Beckham dan Victoria Beckham.

Photo :
  • Instagram @davidbeckham

"Inilah yang memberi Victoria Beckham identitasnya, dia menyukainya dan terlepas dari hambatan yang jelas, dia adalah seorang pembuat dan sangat bersemangat tentang hal itu," kata salah satu orang kepercayaan Victoria.

Meskipun pada tahun 2022 mengalami kerugian cukup besar, namun nyatanya perusahaan yang dipegang Victoria Beckham dan David Beckham tersebut mengklaim telah mendapatkan keuntungan besar yaitu Rp215 miliar, seperti dalam laporan Companies House di London.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya