Ini Makna Pesan Presiden Jokowi, Hingga Ibu Iriana Tebar Uang-Beras di Kirab Pengantin
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA Showbiz – Sederet rangkaian prosesi adat Kirab Pengantin telah dilaksanakan oleh Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Solo. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah saat Presiden Joko Widodo memberikan pesan dalam bahasa Jawa sebelum sesi sungkeman.
Pemerhati Budaya Jawa, Enti Harrianto, mengatakan rangkaian acara Kirab Pengantin dimulai dari gepyokan, sungkeman, hingga tumplak punjen. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Di sesi sungkeman itu, terlihat Presiden Jokowi memberikan pesan mendalam untuk melepas putra bungsunya agar mampu membina rumah tangga dengan istrinya, Erina Gudono.
"Pesan dari pak Jokowi, pertama menyampaikan ini bahwa mantu terakhir atau acara terakhir. Sebagai orangtua memiliki kewajiban mengantarkan anak-anak ke kehidupan rumah tangga. Pak Jokoei berpesan agar rukun, jadi keluarga rukun. Pesan ke Gibran bahwa sebagai kakak tertua (harus) pandai bawa diri memimpin adik," tutur Enti dalam program Breaking News tvOne, Minggu 11 Desember 2022.
Enti menambahkan bahwa di rangkaian terakhir tumplak punjen itu, terdapat dua prosesi yakni bokoran atau menabur beras-uang dan begalan atau membagi-bagikan perlengkapan rumah tangga.
Di sesi ini juga menarik perhatian adalah bokoran yang dilakukan oleh istri Presiden Joko Widodo sekaligus ibunda Kaesang Pangarep, Iriana Jokowi.
"Ibu Iriana tengah membawa tempat, itu bokor isi uang ada beras. Karena warnanya keemasan jadi namanya bokor kencono," tuturnya.
Nampak Ibu Iriana Jokowi berjalan setelah sesi sungkeman dengan membawa semacam kendi berwarna emas.
Isiannya ada beras dan uang yang ditaburkan di dekatnya dengan jalur yang juga dilewati pengantin baru. Rupanya, itu adalah bentuk syukur atas pernikahan yang telah berlangsung untuk putra bungsunya.
"Sebagai ungkapan rasa syukur dan bahagia sebagai orangtua sudah selesai mengentaskan anak-anaknya ke jenjang dewasa. Itu juga sebagai ungkapan rasa syukur ke Allah, rasa bahagia dengan cara membagikan uang daru bokor itu. Itu uang, bisa uang kertas Rp100 ribu atau Rp50 ribu. Ada beras, itu membagi rejeki berbagi kebahagiaan boleh diambil, dipungut. Pertama ungkapan syukur, kedua berbagi kebahagiaan dengan sesama," tuturnya.
Setelah prosesi bokor, bagian terakhir dari tumplak punjen adalah begalan. Menurut Enti, pikulan yang ada di jalur karpet merah itu diadopsi Presiden Jokowi di pernikahan putra bungsunya untuk turut berbagi rejeki. Meski dalam tradisinya sendiri, kisahnya cukup unik.
"Kalau jaman dulu pihak pria mau datang ke tempat acara, ceritanya membawa barang-barang yang disiapkan ke wanita pakai pikulan. Itu ceritanya dirampok di tengah jalan. Begalan itu rampok," tuturnya.
Usai prosesi panjang itu, Kaesang dan Erina menaiki kereta kencana dengan ditarik 6 ekor kuda betina.
Setelahnya, 11 kereta kencana lain dengan rombongan keluarga, termasuk pak Jokowi, melewati rakyat yang menunggu di sepanjang jalan Solo hingga Pura Mangkunegara.
"Ini (maknanya) senantiasa mengharapkan doa dari masyarakat untuk kedua pengantinnya. Pak Jokowi memang Presiden, memang dicintai masyarakat luas, sehingga tidak ada salahnya kirab pengantin mantu untuk seluruh masyarakat juga," tutur Ketua DPD HARPI MELATI sekaligus ahli perias wajah, Listiani sintawati.