Nabilah eks JKT48 Tolak Bayaran Tinggi demi Pertahankan Hijab
- Instagram @nblh.ayu
VIVA Showbiz – Nambilah Ayu atau yang dikenal juga dengan nama Nabilah eks JKT48, berbagi cerita mengenai ujian yang ia terima setelah beberapa jam memutuskan berhijab. Hal itu diungkapkan Nabilah pada saat hadir menjadi bintang tamu dalam konten YouTube podcast The Leonardo's.
Saat berbincang dengan Onadio Leonardo selaku host, Nabilah mengaku ditawari pekerjaan endorse baju dengan bayaran besar pada saat baru beberapa jam memutuskan untuk berhijab. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
“Waktu gue baru berhijab, itu ada tawaran kerjaan yang itu ujian lah buat buat gue," ungkap Nabilah Ayu dikutip dari YouTube The Leonardo's, Kamis, 8 Desember 2022.
“Jadi gini, aku kan sering di endorse kayak baju baju brand yang kayak clothing line. Itu baju sering ng-endorse gue apalagi dengan tampilan gue yang gue bilang agak tomboy, jadi mereka seneng banget endorse gue dan itu besar jumlahnya,” tambahnya.
Tapi pada saat itu, Nabilah akhirnya menolak tawaran endorse berharga fantastis tersebut karena memilih untuk tetap teguh mengenakan hijab. Ia tidak mau kalau harus melepas hijab.
“Ketika aku berhijab, itu baru banget sehari berhijab, belum ada sehari malah. Ditawarin lagi. Baru beberapa jam, nggak ada sehari loh," sambungnya lagi,” kata Nabilah.
“Tapi bismillah niat aku karena Allah, jadi aku lepas (tawaran endorse-nya), maaf aku nggak bisa (kalau lepas hijab), aku tolak," tutur dia.
Nabila mengaku tidak menyesal karena menolak tawaran pekerjaan dengan bayaran fantastis tersebut, karena ia yakin Allah akan memberi rezeki dari jalan yang lain. Setelah memutuskan berhijab, Nabilah percaya bahwa Allah telah mengatur rezeki terbaik untuknya.
“Enggak (enggak sayang uang karena menolak), karena aku yakin ketika aku berhijab, Allah malah memberikan aku rezeki yang sudah tertakar yang seperti Nabilah sekarang, dan itu nggak akan ke mana rezeki," ujarnya.
Lagi, Jokowi Endorse Paslon Respati-Astrid dengan Blusukan di Proyek Rel Layang Warisan Gibran
Jokowi bilang suatu program mesti berkelanjutan. Jangan ganti pemimpin lalu programnya berhenti.
