Sebelum Meninggal, Ratu Elizabeth II Dikabarkan Sempat Idap Kanker Tulang

Ratu Elizabeth II
Sumber :
  • Eat This

VIVA Showbiz – Ratu Elizabeth II diduga menderita kanker selama tahun-tahun terakhirnya, demikian menurut klaim yang dibuat dalam sebuah buku baru tentang Keluarga Kerajaan. Dia meninggal pada bulan September 2022 pada usia 96 tahun, dan hanya ada sedikit detail tentang penyebab kematiannya saat itu.

Profil Shannen Doherty, Bintang Beverly Hills 90210 Meninggal Dunia Usai Melawan Kanker Payudara

Namun terlepas dari sertifikat kematian resmi yang menyatakan bahwa dia meninggal karena usia tua, penulis dan penyiar Gyles Brandreth kini mengungkapkan bahwa Ratu menderita penyakit yang menyakitkan. Scroll untuk info selengkapnya.

Sebuah biografi baru mendiang Ratu Elizabeth II tersebut mengklaim, jika beliau ternyata sempat menderita kanker tulang sebelum meninggal. Catatan resmi mengatakan, ratu yang paling lama memerintah dalam sejarah Inggris meninggal karena usia tua pada usia 96 tahun. Tetapi Gyles Brandreth dalam buku Elizabeth: An Intimate Portrait, menulis Ratu Elizabeth II menderita kanker sumsum tulang yang disebut multiple myeloma pada periode terakhir hidupnya.

Peduli Anak Kanker, Para Pelajar SMA Gelar Patterns of Hope

Ratu Inggris Elizabeth II

Photo :
  • Instagram Emmanuel Macron

Penyebab kematian Ratu Elizabeth II?

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

"Saya telah mendengar bahwa Ratu memiliki bentuk myeloma kanker sumsum tulang yang akan menjelaskan kelelahan dan penurunan berat badannya dan 'masalah mobilitas' yang sering kami ceritakan selama sekitar setahun terakhir dalam hidupnya," tulis Brandreth dalam buku tersebut, dikutip Daily Mail, Selasa 29 November 2022..

Gejala myeloma yang paling umum adalah nyeri tulang, terutama di panggul dan punggung bawah, dan multiple myeloma adalah penyakit yang sering menyerang orangtua. 

"Saat ini, tidak ada obat yang diketahui, tetapi perawatan termasuk obat-obatan untuk membantu mengatur sistem kekebalan dan obat-obatan yang membantu mencegah melemahnya tulang - dapat mengurangi keparahan gejalanya dan memperpanjang kelangsungan hidup pasien selama berbulan-bulan atau dua hingga tiga tahun." katanya.

Kutipan dari biografi yang diterbitkan di Daily Mail mengeksplorasi bagaimana Brandeth, dilaporkan sebagai teman dekat Pangeran Phillip dan mengatakan dia telah mendengar Ratu Elizabeth II menderita myeloma.

"Yang Mulia selalu tahu bahwa sisa waktunya terbatas. Dia menerima ini dengan segala keanggunan yang Anda harapkan,” kata Brandreth dalam serialisasinya.

Menurut Mayo Clinic, gejala multiple myeloma termasuk nyeri tulang, mual, sembelit, kelelahan, dan kelemahan atau mati rasa di kaki. 

Kesehatan Ratu Sebelum Meninggal

Ratu Elizabeth II saat berada di Thames Hospice, Maidenhead

Photo :
  • Kirsty O

Masyarakat sangat sedikit diberitahu tentang kesehatan Ratu selama masa pemerintahannya. Di tahun terakhirnya bertahta, ia memang harus membatalkan beberapa acara karena kesehatannya, seperti tidak bisa menghadiri Pembukaan Parlemen Negara atau Festival Peringatan 2021. 

Meskipun demikian, sang ratu terus sibuk sampai hari terakhirnya. Brandreth menulis bahwa tugas kerajaannya adalah gangguan terbaik bagi Ratu setelah dia menjanda pada April 2021. 

"Ketika Pangeran Albert meninggal, Ratu Victoria mundur dari dunia. Ketika Pangeran Philip meninggal, Ratu Elizabeth II pergi ke sana," katanya. 

"Tidak ada formula ajaib yang akan mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan, tetapi kesibukan membantu," tutur Brandeth mengutip ucapan Ratu.

Namun menurut The Times, Istana Buckingham menolak mengomentari salah satu klaim dalam buku tersebut. Berita ini belum diverifikasi oleh sumber-sumber lain yang dekat dengan Keluarga Kerajaan, tetapi akan membuat banyak orang kesal karena mengira Ratu menderita sakit selama tahun-tahun terakhirnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Diestimasikan terdapat sekitar 20 juta kasus baru dengan 9,7 juta kematian pada tahun 2022.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2024