Ternyata, Ki Joko Bodo Pernah Tes CPNS 16 Kali Hingga Jadi Calon Kepala Desa
- Antara/ Teresia Aan
VIVA Showbiz – Kabar duka datang dari keluarga paranormal Ki Joko Bodo. Paranormal yang dulunya nyentrik dengan rambutnya yang panjang tersebut meninggal dunia pada Selasa pagi pukul 09.57 WIB di kediamannya.
Ki Joko Bodo meninggal dunia di usianya yang ke-57 tahun. Sebelum meninggal dunia Ki Joko Bodo diketahui memilih untuk hijrah dan memperdalam ilmu agama.
Dirinya juga memilih untuk menjadi beralih profesi sebagai pemandu wisata rohani untuk menghidupi 4 istri serta 10 anaknya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Lantas bagaimana perjalanan karir Ki Joko Bodo hingga akhirnya memilih untuk hijrah? Berikut ini rangkuman perjalanan karier Ki Joko Bodo.
1. Paranormal kenamaan
Lahir di Singaraja Bali, Ki Joko Bodo diketahui begitu populer dengan ilmunya yang bernama Ilmu Gendam Putih. Tak sedikit orang yang meminta bantuan di padepokan Ki Joko Bodo.
Ilmu ini digunakannya untuk menyembuhkan berbagai penyakit baik fisik maupun non-fisik. Bahkan ia gunakan juga untuk berkomunikasi dengan makhluk halus atau dunia ghaib.
Selain itu, Ki Joko Bodo bahkan bisa melakukan transfer ilmu ke dalam raga seseorang misalnya Ilmu Terawangan, Aji Polo Lakang, Aji Jaran Goyang, Ajian Kekebalan, Pasang Susuk, Jimat perjudian, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Pernah Jajal Tes CPNS
Diungkap Ki Joko Bodo, dirinya pernah mengikuti tes CPNS sebanyak 16 kali namun gagal.
"Aku sempat ngelamar PNS 16 kali gak diterima," kata dia mengutip salah satu tayangan konten YouTube bertema Religi.
Ki Joko Bodo
- VIVA/Putri Dwi
3. Menjadi Guru Ngaji
Sebelum memilih menjadi paranormal Ki Joko Bodo diketahui pernah menjadi guru ngaji. Hal ini diungkapnya di hadapan Ustaz Zaky Mirza dan Terry Putri.
"Iya dikit-dikitlah," jawab Ki Joko Bodo saat ditanyai terkait dengan hal itu oleh Terry Putri.
Lebih lanjut, sebelum menjadi paranormal dirinya sudah mempelajari Al Quran dan hadist.
"Sebenarnya aku diem-diem dari dulu aku belajar baca Al-Quran belajar hadist," kata dia.
4. Pernah Ditetapkan sebagai Tersangka Tahun 2011 Lalu
Paranormal Ki Joko Bodo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT ) terhadap istrinya, Ni Kadek Leli Mariati. Dia dituduh memukul sang istri, setelah terjadi pertengkaran.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Bali, AKBP Sri Harmiti di Mapolda Bali, Senin 25 April 2011 kepada para wartawan mengungkapkan, paranormal selebritis ini semula bersama berada di dalam mobil.
Pelaku meminta istrinya untuk mengambilkan pakaian.
5. Aktivis Kampus yang Pernah Keluar Masuk Penjara
Di tahun 1990 Ki Joko Bodo kuliah di kota Yogyakarta, tapi tak jelas kampusnya di mana. Ki Joko Bodo termasuk aktivis yang bersebrangan dengan pemerintah sehingga dia merasakan hal yang biasa keluar masuk penjara.
6. Sempat Ikuti Pemilihan Kepala Desa
Sempat hijrah ke Jakarta dan kembali ke kampung halamannya di Yogyakarta beberapa tahun silam. Ki Joko Bodo idketahui pernah mengikuti seleksi tahap demi tahap untuk menjadi kepala desa.
Namun ternyata tahapan–tahapan tersebut itu membuat akhirnya Ki Joko Bodo tidak lolos dalam seleksi tersebut.
Ki Joko Bodo
- VIVAnews/Beno Junianto
7. Putuskan Hijrah
Sebelum meninggal dunia, Ki Joko Bodo diketahui memilih untuk meninggalkan profesinya sebagai paranormal dan mantap untuk mendalami ilmu agama.
Di awal tahun 2022 ini, Ki Joko Bodo mengaku sempat merasakan getaran saat menjalankan ibadah Umroh.
"Kalau itu setiap melihat Ka'bah bisa nangis. Kok aku sampai sini, ternyata di gambar-gambar tuh, oh ini toh,” ucap Ki Joko Bodo di program acara E Talk Show tvOne pada beberapa waktu lalu.
Awal tahun ini juga Ki Joko Bodo memilih untuk meninggalkan profesinya itu dan beralih profesi sebagai pemandu wisata rohani untuk menghidup 4 istri serta 10 anaknya.
Ki Joko Bodo masih membuka praktik konsultasi untuk berbagai masalah seperti penyakit, percintaan, dan sebagainya.
Kasus Camat Hingga Kades di Tapsel Dukung Bobby-Surya Naik Status jadi Dugaan Pidana Pemilu
Bawaslu Tapanuli Selatan, menyebut kasus deklarasi dukungan oknum kades dan lurah, se-Kecamatan Sayur Matinggi Tinggi, Tapsel, naik jadi dugaan pelanggaran pidana pemilu.
