Pilih Olahraga Lari dan Angkat Beban, Fanny Ghassani Gak Takut Tubuh Berotot

Fanny Ghassani.
Sumber :
  • Instagram @fannyghassani.

VIVA Showbiz –  Artis sekaligus sport enthusiast Fanny Ghassani mengaku sudah menjalani olahraga teratur untuk memangkas lemak di tubuhnya. Tak hanya itu, olahraga yang dijalani artis peran ini juga mampu membuat bentuk tubuhnya makin ideal tanpa harus takut berotot besar bak para atlet.

Gelar Rakernas, PBPI Fokus Pembinaan Usia Muda Hingga Adakan Kejuaraan Padel Internasional

Pemilik nama lengkap Ghassani Prera itu mengungkapkan bahwa olahraga yang dijalaninya bertujuan untuk membantu kesehatan tubuhnya menjadi lebih baik. Tak heran, Fanny yang sudah aktif berolahraga rutin pun memiliki jenis olahraga favorit yang dinilai mampu membuat kondisi tubuhnya menjadi lebih ideal dengan membakar lemak di tubuh. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

"Home workout paling favorit itu High Intensity Interval Training (HIIT). Aku ngejarnya yang capek (intensitas tinggi). Jadi, abis itu (olahraga), benar-benar bangun (ototnya). Karena menurut aku, pagi-pagi paling enak olahraga yang capek (agar tambah semangat)," ujarnya dalam konferensi pers pengenalan Coach of The Center of Health atau CATCH Platform dari aplikasi kesehatan Fita, di Jakarta.

Tanpa Produk Sachet! Ini Cara Mudah Membuat Minuman Kolagen Anti Kerut

Diakui Fanny, olahraga tersebut dilakukannya di rumah lantaran lebih efisien dari segi waktu dan finansial. Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga membuatnya memilih banyak olahraga di rumah untuk menghindari kerumunan sehingga kesehatan pun lebih terjaga.

"Olahraga di luar banyak persiapan yang harus dilakukan, bajunya harus matching mau ketemu banyak orang. Belum lagi waktu, ada jarak yang harus kita tempuh, dan ongkos. menurut aku kurang efisien," tuturnya.

Tren Micro-Workouts, Olahraga di Sela-Sela Waktu

Olahraga lain yang pernah dicoba presenter 31 tahun ini berupa zumba dan aerobik. Namun, Fanny merasa kurang sreg lantaran kedua jenis olahraga itu tak membuat tubuhnya menguras energi secara maksimal. Kendati demikian, Fanny tak khawatir bila otot di tubuhnya menjadi kekar usai olahraga HIIT tersebut.

"Aku 2 tahun olahraga angkat beban, nggak tiba-tiba jadi punya otot. Buat bentuk otot perempuan kan enggak mudah. Perlu protein 2 kali dari berat badan, nggak angkat beban 5 kilo tapi 2 kali berat badan kita. Angkat beban bisa (bikin berotot) tapi enggak langsung bulky (kekar) badan kita," kata perempuan berdarah Palembang-Arab.

Selain HIIT, Fanny tetap merasa membutuhkan olahraga lain untuk dikombinasikan dengan jenis cardio. Hal ini dilakukannya untuk membantu kesehatan jantung terjaga sehingga seimbang antara kesehatan jantung dan otot yang nantinya membuat lemak lebih mudah terpangkas.

"Biasanya aku selang-seling olahraganya. Hari ini lari, besoknya angkat beban. Aku gak ngelakuin itu berbarengan. Karena sekarang target aku nurunin lemak, memang lebih banyak latihan kardio-nya," ujar Fanny.

Rian Ardiansyah selaku Fita Coach juga menyarankan hal serupa. Olahraga kombinasi paling baik dalam membantu tubuh sehat secara menyeluruh, disertai pembakaran kalori sehingga lemak tubuh bisa luruh dengan mudah. Akan tetapi, Rian menganjurkan agar olahraga angkat beban tak dilakukan sendirian.

"Semua olahraga bagus cuma memang kalau kita lihat ada otot rangka dan jantung, kalau bisa kombinasi antara cardio dan angkat beban. Kalau belum suka latihan beban, mulai aja dulu cardio. Daripada maksain, lakukan dulu aja yang disukai. Kalau mau latihan beban, pastiin ada pendampingan expert," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya