Putri Marino Blak-blakan Soal Adegan Ciuman dengan Angga Yunanda: Terlalu Bersemangat

VIVA Showbiz – Putri Marino menceritakan pengalaman yang tidak terduga saat menjadi lawan main Angga Yunanda dalam film 'Cinta Pertama, Kedua, dan Ketiga'. Istri Chicco Jerikho itu mengungkapkan kejadian di balik layar sebelum proses syuting berlangsung.

Ia diminta untuk latihan adegan ciuman dengan Angga Yunanda sebelum mulai rekaman. Namun saat itu Angga Yunanda berhalangan hadir karena sakit. Scroll untuk cerita lengkapnya.

"Jadi waktu reading, 'Put, Angga, boleh ngga kita ketemu di kantornya Wahana, kita rehearseal adegan ciuman?' Terus aku oke ngga apa-apa, ngga masalah. Eh tapi Angganya ngga bisa, Angganya lagi sakit," ujar Putri Marino dikutip dari Youtube HAHAHA TV, Sabtu 5 November 2022.

Oleh karena itu, mereka tidak sempat latihan dan harus melakukan adegan ciuman di hari pertama syuting. Itu juga merupakan kali pertama Putri Marino bertemu dengan Angga Yunanda, sehingga membuat keduanya merasa gelisah.



Angga Yunanda.

Photo :

• Instagram @anggayunandareal16.

"Akhirnya pertama kali ketemu ciuman, kissing scene itu di lokasi, di scene itu. Itu beneran kayak aku yang 'aduh gimana ya, Angga juga yang udah (gelisah) gimana',” lanjutnya. 

Lalu saat pengambilan adegan pertama, Putri mengaku terlalu bersemangat dalam scene tersebut. Hingga pada akhirnya sang sutradara, Ginatri S. Noer, pun meminta agar adegannya lebih berdinamika, dimulai dari ciuman yang lembut hingga lebih bersemangat.

"Pokoknya adegan pertama itu, terlalu bersemangat. Katanya Kak Gina, 'ngga, ngga kayak gitu, harus ada dinamikanya semuanya. Dari pelan, lembut, (baru) ke yang lebih passionate'," jelasnya.

Akhirnya Putri Marino dan Angga Yunanda berhasil menyelesaikan adegan ciuman dalam dua kali take. Menurut sang sutradara adegan ciuman itu juga tidak perlu dilakukan terlalu lama.

"Take ke dua oke, dua take aja. Karena kak Gina bilang udah pokoknya kissing scene ini ngga perlu lama-lama,” tandas Putri Marino.

Halaman Selanjutnya

"Pokoknya adegan pertama itu, terlalu bersemangat. Katanya Kak Gina, 'ngga, ngga kayak gitu, harus ada dinamikanya semuanya. Dari pelan, lembut, (baru) ke yang lebih passionate'," jelasnya.