YouTuber di Bandung Dipolisikan, karena Buat Konten Horor Tanpa Izin
VIVA Showbiz – Sepuluh YouTuber di Bandung dipolisikan karena telah membuat kontent horor pada sebuah rumah kosong tanpa izin di Jalan Sawah Kurung, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung Jawa Barat.
"Jadi saya sudah lama tidak datang ke rumah peninggalan orang tua saya ini akibat sakit. Biasanya rumah ini selalu dibersihkan oleh saya dan anak saya, ini rumah milik almarhum ibu," kata pemilik rumah Erma Hermina, Selasa 11 Oktober 2022.
Erma menerangkan, seminggu sekali atau dua minggu sekali rumah ini dibereskan olehnya. Bahkan rumah ini pun difoto barang-barangnya yang ada di sana dan memang lengkap. Namun sejak Agustus 2021, rumahnya jarang didatangi.
Pada awal 2022, yang bersangkutan mendapat informasi bahwa rumah peninggalan orangruanya itu telah dijadikan kontent horor.
"Setelah dicari ternyata ada 10 YouTuber," katanya.
Erma mengamati satu persatu kontent video yang muncul di YouTube tersebut. Bahkan, rumahnya berantakan usai dijadikan kontent.
"Kaget lah lihat kondisi rumah. Rumahnya sudah berantakan sekali," ujarnya.
Erma mengaku sakit hati ketika dalam kontent tersebut menyebutkan soal arwah penasaran.
"Makanya saya kaget, saya tersinggung, terhinakan bahwa itu rumah ibu saya dibikin seperti itu," katanya.
Erma kemudian membuat laporan polisi ke Polda Jabar pada April 2022 dengan dugaan pidana telah menghina keluarganya.
"Informasi terakhir sudah ada yang dipanggil tujuh orang YouTuber katanya, makanya saya ingin kepastian hukum yang jelas. Sebagai pelapor juga kami memiliki hak untuk meminta kepastian itu," katanya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo menjelaskan, laporan itu saat ini masih dalam proses penyelidikan.
"Jadi, laporan memang sudah kita terima namun sekarang memang masih dilidik, maksudnya akan tetap kita atensi untuk diproses secara hukum, nanti kita lihat bagaimana hasil penyidik baru kita informasikan ke pemiliknya," tuturnya.
Kombes Ibrahim Tompo menambahkan, "Kita dalami dulu semuanya, termasuk Youtuber yang masuk ke rumah itu, akun-akun yang digunakan dan juga informasinya masih kita dalami orang-orang tersebut."