Karl Lagerfeld Jadi Tema Met Gala 2023, Picu Pro dan Kontra
- Instagram @karllagerfeld
VIVA Showbiz – Desainer legendaris Karl Lagerfeld akan mendi tema dalam acara pameran Met Gala 2023, yang diadakan di Metropolitan Museum of Art di New York, pada Mei mendatang. Berbicara pada konferensi pers di Paris, Anna Wintour, editor majalah fashion Vogue AS dan ketua kehormatan Met Gala, mengatakan ide itu muncul tak lama setelah Lagerfeld meninggal pada 2019.
Menggambarkan desainer tersebut sebagai seorang teman, raja bisnis,seorang intelektual dan "salah satu orang yang paling banyak membaca yang pernah saya kenal", Wintour berkata: "Karl akan agak terkejut dengan gagasan pakaiannya muncul di museum". ujarnya. "Dia membenci gagasan tentang mode yang hanya berdiri diam untuk dikagumi secara sekilas."
Awalnya tema ini diijadwalkan pada tahun 2021, namun acara Met Gala harus ditunda karena pandemi Covid-19.
Tema lengkap pameran ini adalah Karl Lagerfeld: a Line of Beauty, dinamai menurut teori estetika Hogarth tahun 1753 sebagaimana diuraikan dalam The Analysis of Beauty dan akan berfokus pada transformasi sketsa 2D Lagerfeld menjadi pakaian 3D.
Lebih dari 150 pakaian akan dipamerkan, mencakup karir Lagerfeld sebagai direktur kreatif Chloé, Fendi, Chanel, label Karl Lagerfeld sendiri dan karyanya di Balmain serta Patou.
Pameran ini akan ditambatkan oleh dua garis keindahan, satu lurus, satu berkelok-kelok, yang berpuncak pada 10 penampilan yang berfokus pada sisi ironis Lagerfeld. Pakaian kemungkinan besar akan diinformasikan oleh seragam hitam dan putihnya atau Karlism.
Pada saat kematiannya, Lagerfeld adalah direktur kreatif dari tiga label jenama terkenal, Chanel, Fendi dan label eponimnya Karl Lagerfeld.
Sosok lincah yang jarang terlihat tanpa kacamata hitam khasnya, kemeja Hilditch & Key kerah tinggi, sarung tangan, Diet Coke kesayangannya dan kuncir kuda rambutnya yang berwarna putih salju, Lagerfeld adalah hal yang "langka"– seorang desainer yang sama terkenalnya dengan orang-orang yang mengenaian desainnya.
"Dia adalah Hitchcock mode," kata Andrew Bolton, kurator yang bertanggung jawab atas Institut Kostum Met. “Selalu ada representasi Karl di runway-nya.” lanjutnya.
Meski terkenal dengan desainnya yang tak lekang oleh jaman, bukan berarti Karl Lagefeld bebas dari kontroversi. Lagerfeld justru dikenal kontroversial dalam banyak hal, termasuk soal diet ketat kepada model-modelnya, menggambarkan Adele sebagai "wanita yang sedikit terlalu gemuk" dan pada tahun 2017 menyebabkan kemarahan ketika dia membangkitkan Holocaust mengacu pada kebijakan imigrasi kanselir Jerman Angela Merkel, sampai penggunaan bulu asli di catwalk.
Karena kontroversi itu, aktris Jameela Jamil, melalui Twitter mengungkapkan kekecewaannya tentang pemilihan tema Met Gala 2023.
"Pria ini ... memang, sangat berbakat, tetapi menggunakan platformnya dengan cara yang sangat penuh kebencian, kebanyakan terhadap wanita, berulang kali dan sampai tahun-tahun terakhir hidupnya, tidak menunjukkan penyesalan, tidak menawarkan penebusan, tidak ada permintaan maaf, tidak membantu kelompok yang dia serang," lanjutnya di Twitter. "Tidak ada penjelasan untuk sikap kejamnya."
"Mengapa pria INI yang kita rayakan ketika ada begitu banyak desainer LUAR BIASA yang bukan pria kulit putih fanatik?" Jamil menambahkan. "Kami tidak melawan semua omong kosong ini hanya untuk membuang semuanya karena seorang pria kulit putih membuat beberapa pakaian cantik untuk orang-orang kurus favoritnya ... ayolah." protesnya.
Jika tema Karl Lagerfeld resmi terjadi, ini adalah ketiga kalinya Met mengkurasi acara yang berfokus pada desainer, setelah Alexander McQueen pada 2011 (yang meninggal pada 2010) dan pendiri Comme des Garçons (CDG) Jepang Rei Kawakubo pada 2017.